GOPOS.ID, GORONTALO – Pemerintah terus mendorong pertanian dan peternak untuk memanfaatkan bantuan subsidi premi asuransi untuk menjamin kelangsungan usaha.
Asuransi Pertanian ini sangat bermanfaat apabila terjadi kegagalan pada usahanya sehingga petani bisa melanjutkan usahanya dengan pembayaran klaim yang diterima.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo Muljady Mario saat membuka rapat evaluasi pembiayaan pertanian, Jumat (20/11/2020).
Permintaan Muljady ini ditujukan ke petani melalui dinas pertanian provinsi dan dinas terkait kabupaten/kota.
“Untuk KUR pertanian, kami mengimbau perbankan beserta dinas pertanian maupun dinas terkait di kabupaten/kota untuk terus bersinergi, agar KUR yang tersedia bisa diserap secara maksimal oleh petani/peternak,” ujar Muljady Mario.
Peran dinas di kabupaten/kota sangat penting sebagai pihak yang harus memfasilitasi bagaimana petani/peternak tersebut bisa mengakses KUR.
“Ke depan diharapkan KUR bisa bisa diakses oleh petani/peternak untuk pemenuhan kebutuhan investasi seperti pembeliaan alat-alat dan mesin pertanian yang membutuhkan modal besar,” tutur Muljady.
Dari pertemuan ini diketahui capaian Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) sebesar 9.531,6 ha dari target 4.000 ha. Bantuan pemerintah untuk premi asuransi seluas 9.531,6 ha ini adalah sebesar Rp1.372.550.400 atau 80 persen dari total premi Rp1.715.688.000.
Baca juga: Giliran 2.800 Masyarakat Pesisir Dapat Bantuan Pemprov Gorontalo
Capaian Asuransi Usaha Ternak Sapi-Kerbau (AUTS/K) sebesar 3.576 ekor. Bantuan pemerintah sebesar Rp572.160.000 atau 80 persen dari total premi Rp715.200.000.
Capaian realisasi penyaluran KUR Pertanian hingga Oktober adalah Rp218.097.690.555 dengan jumlah debitur sebanyak 10.345 debitur.
Sementara klaim asuransi pertanian yang sudah dibayarkan kepada petani/peternak oleh PT Jasindo sebesar Rp50.200.000 (9,7ha) untuk AUTP dan Rp625.800.000 (75 ekor) untuk AUTS/K.
Dari pertemuan ini juga diketahui kendala yang masih dihadapi dalam asuransi pertanian antara lain kesadaran berasuransi petani/peternak masih rendah dan belum optimalnya pemahaman petugas di lapangan terkait pendaftaran maupun pengurusan proses klaim.
Dalam pertemuan ini hadir para pelaku perbankan yang berasal dari BRI, BNI, Mandiri dan PT Jasindo Perwakilan Gorontalo.
Selain itu hadir juga dari kalangan pemerintahan seperti dinas pertanian/peternakan kabupaten/kota dan FPPS (Fasilitator Pembiayaan Petani Swadaya) dari kabupaten/kota.