GOPOS.ID, GORONTALO – Perusakan tempat ibadah Musala Al-Hidayah di Perumahan (Perum) Agape, Desa Tumaluntung, Kabupaten Minahasa Utara menuai respon berbagai pihak. Tak terkecuali Kerukunan Keluarga Kawanua di Gorontalo (KKK-GO) yang turut meminta agar kasus tersebut diusut tuntas.
Ketua KKK-GO, Berty Runtukahu, mengemukakan aksi perusakan musala tersebut merupakan bentuk tindakan yang tidak bisa ditoleransi. Sebab, tindakan tersebut merusak hubungan toleransi/kerukunan umat beragama di Indonesia dan khususnya Sulawesi Utara (Sulut), yang sudah terbangun sejak dulu.
“Jika ada sesuatu yang dianggap tidak sesuai dengan ketentuan atau aturan hukum, seharusnya diselesaikan dengan baik. Bukan mengambil langkah yang melanggar hukum,” kata Berty Runtukahu.
Oleh karena itu, KKK-GO menuntut agar aparat Kepolisian dan Pemda Minahasa Utara, segera mengusut tuntas persoalan tersebut. Sekaligus memberikan efek jera sesuai ketentuan perundangan berlaku bagi pelaku perusakan.
“Kemudian segera berikan rasa aman bagi siapapun, terutama dalam menjalankan hak keyakinan dalam beragama, jangan untuk dibatasi,” ujar Berty Runtukahu.
Lebih lanjut Berty Runtukahu mengimbau warga Kawanua di Provinsi Gorontalo, bersama-sama menggumuli lewat doa dan menyerukan kepada semua keluarga untuk tetap tenang dan sabar.
“Sekaligus terus menerus menebar kebaikan di manapun berada, sehingga terjalin hubungan harmonis antar umat beragama,” imbau Berty Runtukahu.(isno/gopos)