GOPOS.ID, GORONTALO – Harga cabai rawit atau rica di Gorontalo terus merangkak naik. Memasuki pertengahan Maret 2024, harga cabai di tingkat pasar tradisional mendekati Rp100 ribu per kilogram.
Kenaikan harga cabai rawit di Gorontalo mulai terjadi sejak akhir Februari atau menjelang masuknya bulan Ramadan 1446 H. Saat itu harga cabai yang sebelumnya berkisar Rp50 ribu per kilogram mengalami kenaikan ke kisaran Rp60-65 ribu per kilogram.
Pantauan di Pasar Sentral Kota Gorontalo, harga cabai rawit di tingkat pedagang berkisar Rp90 ribu per kilogram. Harga tersebut berlaku untuk cabai rawit yang dengan tangkai. Sementara untuk cabai rawit yang sudah dibersihkan (tanpa tangkai) berkisar Rp100-120 ribu per kilogram.
”Akhir pekan lalu harga cabai rawit masih di kisaran Rp75 ribu per kilogram. Sekarang memasuki pertengahan Ramadan sudah di kisaran Rp90 ribu per kilogram,” kata Ayu, salah satu penjual cabai rawit di Pasar Sentral Kota Gorontalo.
Sejalan cabai rawit, harga bawang merah di Gorontalo juga ikut mengalami kenaikan. Dari sebelumnya di kisaran Rp35 ribu per kilogram menjadi Rp40-50 ribu per kilogram.
“Untuk bawang sebenarnya naik turun, sebelumnya itu berkisar Rp40-45 ribu tetapi sekarang sudah Rp50 ribu per kilogram,” timpal Hasrin penjual bawang merah.
Kenaikan harga cabai dan bawang merah dipengaruhi oleh tingginya permintaan masyarakat dalam rangka menyambut dan selama Ramadan.
Sementara itu Rahma, seorang konsumen, mengaku kenaikan harga cabai rawit dan bawang ikut memberikan pengaruh signfikan terhadap pengeluaran. Ia harus mengatur ulang anggaran belanja untuk kebutuhan dapur.
“Harga-harga naik terus, terutama cabai rawit. Padahal, setiap hari dipakai untuk masakan.” ujarnya.
Inflasi Pangan
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mengimbau pemerintah daerah dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk mewaspadai tren inflasi dari kelompok makanan, minuman dan tembakau. Terutama pada Ramadan dan lebaran Idulfitri nanti. Pasalnya, meski pada Februari 2025 (month to month) Gorontalo mengalami inflasi 0,1 persen sejumlah komoditas pangan mengalami inflasi.
Data BPS Provinsi Gorontalo, komoditas penyumbang inflasi pada Februari 2025 (mtm) adalah: Tomat (0,37 persen), Kangkung (0,07 persen), Emas Perhiasan (0,07 persen), Ikan Cakalang/Ikan Sisik (0,04 persen), dan Ikan Layang/Ikan Benggol (0,04 persen).
Selanjutnya komoditas penyumbang inflasi pada tahun berjalan (Februari 2025 terhadap Desember 2024) yakni Cabai Rawit (0,26 persen), Tomat (0,24 persen), Kangkung (0,11 persen), Emas Perhiasan (0,10 persen) dan Kelapa (0,06 persen).(Sulis/Arni/Mg-Gopos)