GOPOS.ID, GORONTALO – Series Layangan Putus baru-baru ini mendapat sorotan banyak masyarakat. Series yang dibintangi Reza Rahadian dan Anya Geraldine ini tak jarang membuat penonton geregetan.
Serial ini sendiri bercerita tetntang seorang pria bernama Aris yang selingkuh dengan perempuan bernama Lydia saat sang istri tengah mengandung.
Tidak hanya itu, para istri pun kini menjadi meningkatkan kewaspadaannya terhadap tingkah suami. Sementara itu, para suami mulai resah dengan para istri yang mulai parno.
Usai menonton serial tersebut, banyak netizen mengungkapkan bahwa mereka jadi takut untuk menikah.
“Dampak dari #layanganputus yang belum nikah jadi takut menikah dan negatif thinking akut sama pasangan,” ujar seorang pengguna Twitter dengan nama akun Dewi Leba.
Sebenarnya, ada penjelasan ilmiah dari ketakutan seorang akan pernikahan. Dilansir dari healthline, ketakutan itu sering dikenal dengan istilah Gamofobia.
Fobia sendiri aalah ketakutan berlebihan terhadap sesuatu yang sebenarnya tidak berbahaya, tetapi tetap membuat Anda cemas. Dalam kasus gamofobia, itu adalah ketakutan akan komitmen atau pernikahan.
Jika hanya memikirkan komitmen atau pernikahan membuat seorang berkeringat, membuat jantung berdebar, atau membuat pusing, orang tersebut mungkin menderita gamofobia.
Statistik fobia individu sulit didapat. Diperkirakan 12,5 persen orang dewasa di Amerika Serikat mengalami fobia spesifik di beberapa titik. Beberapa yang lebih umum termasuk takut terbang, takut laba-laba, dan takut jarum.
Berapa banyak orang yang memiliki ketakutan akan komitmen sulit untuk dikatakan. Tidak semua orang mencari bantuan atau mendapat diagnosis. Tanpa konseling profesional, tidak mudah untuk mengetahui apakah Anda sedang berurusan dengan gamophobia atau sesuatu yang lain, seperti:
- Takut ditinggalkan
- Takut akan keintiman
- Takut mempercayai orang lain
Fobia spesifik seperti gamofobia dapat berkembang di awal kehidupan. Ini mungkin karena campuran hal-hal daripada penyebab tunggal.
Itu bisa berupa respons yang dipelajari dari mengamati orang tua atau kerabat dekat lainnya.
Baca Juga: Prediksi Final AFF 2020 Indonesia vs Thailand
Ketakutan akan komitmen dapat muncul dari trauma tertentu, seperti menyaksikan hubungan orang tua yang sulit atau perceraian. Anda mungkin tumbuh dengan kesan bahwa hubungan atau konflik perkawinan tidak dapat diselesaikan dan Anda tidak ingin mengikuti jejak orang tua Anda.
Gamophobia dapat muncul dari abu hubungan sebelumnya yang tidak berhasil atau takut “kehilangan” jika Anda berkomitmen pada satu orang.
Seorang bahkan bisa memiliki kecenderungan genetik untuk kecemasan. (Putra/Suara/Gopos)