GOPOS.ID, GORONTALO – Antrean panjang kendaraan yang terjadi di perbatasan Gorontalo-Sulawesi Utara (Sulut), tepatnya di Kecamatan Atinggola, Gorontalo Utara, perlahan mulai terkendali. Meski sempat terjadi penumpukan kendaraan, satu persatu kendaraan putar balik dan kembali ke arah Sulut.
Kapolres Gorontalo Utara, AKBP Dicky Irawan Kesuma, mengatakan arus kendaraan dari arah Sulut menuju ke Gorontalo masih berlangsung hingga Senin (1/6/2020) sore. Seiring hal itu, petugas di perbatasan Atinggola menyampaikan bila pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berlanjut tahap tiga hingga 14 Juni mendatang.
“Para pengendara yang coba melintas di perbatasan Atinggola diminta untuk putar balik ke arah Sulawesi Utara. Alhamdulillah penertiban itu berlangsung tanpa gejolak,” ujar Perwira yang mengawali sejarah Polres Gorut itu.
Menurut AKBP Dicky Irawan, mobil yang mengangkut logistik, maupun sembako tetap diperkenankan untuk melintas di perbatasan Gorontalo dan Sulut.
“Untuk kendaraan yang diperbolehkan dalam PSBB tetap diperkenankan melintas. Sementara yang tak bisa melintas diimbau untuk putar balik,” ujar mantan Kasat PJR Ditlantas Polda Gorontalo itu.
Lebih lanjut mengenai sebuah postingan di media sosial tentang kericuhan yang terjadi di perbatasan, AKBP Dicky Irawan, menjelaskan bila hal itu tak ada kaitannya dengan penjagaan perbatasan.
“Peristiwa itu terjadi di desa sebelah yang masih masuk wilayah Bolmong Utara. Sesuai informasi, warga tersebut dipukul oleh sejumlah masyarakat setempat dikarenakan mabuk dan meresahkan,” kata Diky Irawan menerangkan.(muhajir/gopos)