GOPOS.ID, GORONTALO – Sudah menjadi tradisi, setiap kali iven-iven yang diselenggarakan baik oleh pemerintah maupun pihak swasta dengan mengundang massa yang banyak.
Pedagang kaki lima dadakan sering kali muncul. Seakan itu menjadi peluang mereka untuk tambahan rezeki. Seperti yang terlihat pada perayaan Cap Go Meh di Kota Gorontalo, Sabtu (8/2/2020).
Pedagang kaki lima sejak siang hari sudah mulai membuka lapak mereka untuk berjualan. Ada pula pedangan makanan keliling yang sejak sore hari sudah stay di lokasi yang berpusat di Klenteng Tulus Harapan Kita yang berada di Jl. Sultan Hasanudin Kelurahan Biawao Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo.
Salah satu pedangang Nita mengakui bahwa keberadaannya di lokasi klenteng karena melihat peluang usaha dari banyaknya masyarakat yang datang menyaksikan antraksi barongsai.
“Saya biasanya jualan di kompleks jembatan Siendeng sini. Tetapi karena banyak orang di Klenteng. Makanya saya pindahkan sementara lapak saya disini,” ucapnya.
Lanjut dikatakan Nita bahwa di lokasi tersebut keuntungan yang diperoleh lebih besar dibandingkan hari biasanya.
“Saya menjual lebih hari ini. Saya tahu pasti banyak yang akan makan dan minum. Kebetulan saya jualnya Nasi Bulu dan Sate. Lumayan pendapatnya. Bisa dua kali lipat dari jualan saya kemarin-kemarin,” sambungnya.
Hal serupa juga dikatakan Rocman, salah satu penjual pentolan. Menurutnya iven-iven seperti Cap Go Meh adalah anugerah terbesar untuk menjajakan dagangannya. Sebab dengan begitu, jualannya bisa cepat laris.
“Saya biasa mangkal di area Baiturahim. Tetapi ketika tahu ada Cap Go Meh, langsung kesini sejak sore. Alhamdulillah, sampai badaa magrib ini, dagangan saya sudah hampir habis,” paparnya.
Padahal kalau dihari biasa. Dagangannya bisa laku terjual hingga pukul 23.00 Wita. “Kami berharap saja, semakin banyak iven-iven begini di Gorontalo. Supaya jadi berkah juga bagi kami,” tandasnya. (andi/gopos)