GOPOS.ID, GORONTALO – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Prof. Dr. Zainudin Amali, SE, M.Si, memaparkan peran penting perguruan tinggi dalam memanfaatkan bonus demografi pada pelaksanaan Sidang Senat Terbuka dalam rangka Dies Natalis Ke-59 Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Jumat (16/9/2022).
Menurut Zainudin Amali, bonus demografi adalah fenomena di saat porsi penduduk yang produktif lebih besar daripada porsi penduduk yang tidak produktif. Sehingga pada momen bonus demografi seharusnya menjadi masa, dimana pemuda dengan potensinya yang besar mampu membawa seluruh bangsa menikmati peluang tersebut.
“Indonesia sendiir akan mengalami puncak bonus demografi pada kurun waktu 2020-2035,” ujar Putra Daerah Gorontalo tersebut.
Menurut Zainudin, dalam rangka menyongsong bonus demografi tersebut, sangat pengelolaan SDM yang baik dan perlu peran perguruan tinggi dalam memanfaatkan peluang bonus demografi tersebut.
“Pembangunan SDM harus menciptakan pemuda yang mandiri. Di sinilah peran perguruan tinggi dalam memanfaatkan bonus demografi,” ujar Mantan Ketua DPP Partai Golkar tersebut.
Lebih lanjut, ia memaparkan lima peran perguruan tinggi dalam memanfaatkan bonus demografi antara lain yaitu karakter.
“SDM yang kompetitif tidak hanya ditentukan dengan penguasaan skill semata. Karakterlah fondasi utama bagi SDM Indonesia agar mampu bersaing dengan SDM negara-negara lain,” ujarnya.
Peran selanjutnya adalah Keterampilan. Lembaga pendidikan harus menyesuaikan antara supply and demand, yakni pendidikan yang diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan dunia industry, agar bisa terserap pasar kerja atau berwirausaha.
Baca juga: Dies Natalis ke-59 UNG, Paris Jusuf: Semoga Terus Memajukan Pendidikan Gorontalo
Ketiga adalah kolaborasi, yaitu bukan hanya persoalan persaingan satu sama lain, juga bisa berkolaborasi atau bekerja sama membangun jejaring dengan berbagai pihak.
“Selanjutnya adalah kontribusi (produktivitas). Yaitu generasi masa depan Indonesia harus dipersiapkan menjadi generasi produktif,” sebutnya.
Peran yang terakhir yang harus dijawab oleh perguruan tinggi dalam memanfaatkan bonus demografi adalah kreativitas (inovasi). Yaitu dengan mengimbangi pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, lembaga pendidikan harus bisa mendorong siswanya menjadi kreatif dan inovatif.
Terakhir, Zainudin Amali berharap, desain kepemudaan nasional dapat menjawab peluang dan tantangan demi menciptakan, pemuda yang sehat, pemuda yang berpendidikan dan berketerampilan, pemuda yang berdaya dan bBerpartisipasi aktif di masyarakat, pemuda yang berkarakter dan berdaya saing.
“Serta pemuda yang dapat menghasilkan generasi berkualitas,” ujarnya. (muhajir/gopos)