Pria sejati tersenyum dalam kesulitan, mengumpulkan kekuatan dari kesusahan, dan tumbuh dengan berani melalui refleks, karena tindakan bukan berasal dari pemikiran, tapi dari kesediaan untuk memikul tanggung jawab.
Kesediaan memikul tanggung jawab sebagai seorang pria sejati tertanam erat di lubuk hati Faisal Farhan Hiola atau yang akrab disapa Fais Nemsa. Pria kelahiran Belanda berdarah Gorontalo menjadikan tanggung jawab adalah hal yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya sebagai kewajiban tetapi tanggung jawab adalah cerminan diri sekaligus kebanggaan atas kepercayaan yang diterima.
Dengan sikap tersebut maka Fais Nemsa senantiasa berusaha sekuat tenaga menjalankan tugas yang diberikan. Hal itu sebagaimana ditunjukkan ketika ia diberi amanah oleh sutradara kawakan tanah air, Rizal Mantovani, dan Richard Buntario, sebagai fighting director. Yaitu orang yang bertanggung jawab dalam merencanakan, membuat koreografi dan mengawasi pertarungan yang dipentaskan untuk film, drama, atau pertunjukan lainnya.
Fais Nemsa menjalankan amanah tersebut dengan penuh tanggung jawab. Bahkan walau dalam keadaan sakit, bujang 37 tahun ini tetap menyelesaikan tugas dan amanah yang diberikan kepadanya sebagai fighting director.
“Perjalanan yang cukup jauh dari Belanda ke Indonesia, kemudian suasana (iklim) yang berbeda membuat daya tahan tubuh saya menurun,” ujar Fais Nemsa.
Sejumlah rekan aktor, aktris, dan produser sempat meminta Fais Nemsa untuk beristirahat. Pria yang menguasai berbagai seni bela diri ini diminta tak memaksakan diri. Namun dorongan untuk memberikan karya terbaik menjadi pelucut semangat bagi Fais Nemsa menuntaskan amanah yang diberikan. Alhasil jadwal syuting yang panjang dari pagi hingga menjelang pagi dijalani pria bertampang macho tersebut tanpa kendala berarti.
Saat ini Fais Nemsa telah kembali ke Rotterdam Belanda. Dijadwalkan pria bertubuh atletis ini akan kembali datang ke Indonesia.
Sebelumnya Fais Nemsa menyempatkan diri datang ke Indonesia pada akhir Juli 2023. Ia datang dengan tekad mengembangkan potensi diri ke jenjang yang lebih tinggi. Lama berkiprah di bidang olahraga dan mengusai berbagai seni bela diri di negeri Kincir Angin, Belanda, Fais Nemsa menjajal dunia perfilman Tanah Air.
Talenta yang luar biasa, serta kegigihan yang dimiliki membuat Fais Nemsa diyakini bisa berkembang menjadi aktor papan atas tanah air. Keyakinan itu diungkap sutradara dan produser kawakan indonesia, Rizal Mantovani. Rizal menilai, performa yang ditampikan Fais Nemsa luar biasa. Meski Fais Nemsa baru menjajal dunia akting. Maka tak heran bila sutradara yang sudah menghasilkan lebih dari 200 karya film dan video klip ini kagum dengan talenta yang dimiliki Fais Nemsa.
“Ini dia (Fais Nemsa) keren banget. Benar-benar suatu perform yang sangat bagus sekali,” ucap sutradara yang menggarap film Jelangkung itu.
Penilaian serupa juga disampaikan sutradara Richard Buntario. Pria yang lama berkecimpung di dunia film layar lebar Indonesia ini mengakui bila aksi yang ditunjukkan oleh Fais Nemsa sangat spesial.
“Fais Nemsa memiliki skill Martial Art (Seni Beladiri) yang sangat baik. Saya terkesima, kenapa tidak dari dulu,” ujar Richard yang mengapresiasi penampilan Fais Nemsa.
Richard pun mendoakan serta memberikan dukungan kepada Fais Nemsa ke depannya bisa sukses di dunia perfilman tanah air.
“Ini merupakan sebuah kesempatan yang sangat baik. Ia datang dari Kincir Angin, berdarah Indonesia, dan punya skill yang baik. Kita doakan bersama semoga Fais akan sukses,” ujar Richard.
Fais Nemsa mengaku bersyukur mendapat dukungan dari sutradara kawakan indonesia, produser, serta sejumlah aktor-aktris di tanah air. Bagi Fais Nemsa, tekadnya untuk berkiprah di tanah air semata-mata sebagai bentuk pengabdian di tanah leluhur, Indonesia.
“Saya juga berharap ini menjadi inspirasi bagi anak-anak muda Indonesia untuk berkiprah dan mengembangkan potensi diri,” ujar Fais.
Bersamaan dengan langkah menjajal dunia hiburan tanah air, Fais Nemsa juga membawa misi untuk mencari gadis pujaan pendamping hidup. Fais mendambakan seorang muslimah yang baik, pengertian, setia, serta memahami karakternya.
“Sudah saatnya saya butuh seorang teman sekaligus pasangan dunia akhirat, yang bisa menemani, mendampingi, menghibur, membantu, memberi masukan, di saat suka dan duka dalam mengarungi kehidupan secara bersama-sama,” bebernya.(*/hasan/gopos)
https://www.youtube.com/shorts/9HZKZ2W3fvU