GOPOS.ID, SUWAWA – Provinsi Gorontalo memiliki sederet potensi geopark. Pengembangan geopark tidak hanya terbatas pada potensi yang dimiliki. Pengembangan tersebut bisa pula dilakukan dari sisi konservasi.
Ketua Pusat Studi ESDM dan Geopark UNG, Dr. Sc. Yayu Indrianti Arifin, M.S menilai Gorontalo mempunyai potensi ekowisata yang besar untuk dikembangkan menjadi geopark.
“Salah satunya yang ada di Botubarani. Yaitu hiu paus dan situs Botubarani yang baru ditemukan mahasiswa UNG,” ucap Yayu Indrianti Arifin pada rapat percepatan penetapan geosite potensial bersama Pemprov Gorontalo dan Pemkab Bone Boalngo, di ruang rapat kantor Bupati Bone Bolango, Jumat (11/12/2020).
Yayu mengatakan, sesungguhnya geopark itu pengembangannya di Gorontalo bukan hanya dari sisi potensinya melainkan bisa dilakukan dari sisi konservasinya.
“Insya allah nantinya jika ada pengembangan geopark di Gorontalo kita bukan hanya terhubung secara nasional melainkan sampai internasional dan itu bisa terjaga sebagai warisan untuk generasi yang akan datang,” ucap Yayu Indrianti Arifin.
Yayu Indrianti Arifin berharap, situs Botubarani yang baru saja ditemukan mahasiswa UNG, pemerintah dapat melakukan konservasi terlebih dahulu agar situs tersebut.
“Situs Botubarani kita berharap agar dilakukan konservasi sembari kita melakukan penelitian apa saja yang terkandung dalam situs ini,” ucap Yayu.
Ia menambahkan dari 2 kabupaten dan 1 kota yang ada di Provinsi Gorontalo yang memiliki situs ekowisata sudah 23 tempat yang dilakukan pengkajian.
“Kajiannya ini baru bersifat screening mana yang sudah mempunyai referensi lokal, nasional, internasional,” ucap Yayu Indrianti Arifin.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa dari lokasi yang belum mempunyai referensi pihaknya berusaha untuk melakukan kajian tersendiri untuk dipublikasikan tingkat Internasional.(Indra/gopos)