GOPOS.ID, GORONTALO – Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo menggelar pelatihan pemberian makan bayi dan anak, tingkat Provinsi Gorontalo, di Rachmat Hotel, Selasa (10/12/2019).
Kegiatan yang berlangsung selama lima hari ini, diikuti oleh para pengelola program gizi dan petugas gizi puskesmas yang dipilih Dinas Kesehatan kabupaten/ kota.
Dalam kegiatan ini, peserta difokukan agar kiranya bisa memahami konsep PMBA, melakukan praktik pemberian air susu ibu (ASI), malakukan pemberian makan ibu hamil. Ibu menyusui dan makanan pendamping air susu ibu, melakukan pemantauan pertumbuhan. Dengan begitu peserta dapat menjelaskan gizi dan kesehatan ibu, menjelaskan rujukan anak sakit ke fasilitas kesehatan dan peserta dapat memahami konseling PMBA.
Hal ini diungkapkan oleh kepala bisang kesehatan masyarakat, pengendalian penduduk, dan KB Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Rosina Kiu, bahwa hasil dari monitorin evaluasi irjen di beberapa kabupaten, masih banyak hal yang harus ditindak lanjuti.
Mulai dari petugas kesehatan menyiapkan data, penanganan, pemberian tablet tambah darah, makanan bergizi dan lain sebagainya harus tetap sasaran.
Karena monitoring yang dilakukan, ternyata sekali lagi tenaga kesehatan diberbagai lini kesehatan apalagi di setiap puskesmas dituntut untuk lebih keras lagi, dalam penyelesaian masalah ibu hamil beserta, gizi dan penangananya.
“Titik utama yang akan kita laksanakan adalah pemberian gizi baik sejak kehamilan sampai bayi lahir dan tumbuh itu menjadi tangung jawab kita semua. Apalagi dengan masih tingginya angka stunting di Gorontalo itu menjadi tanggung jawab kita bersama dengan melakukan intervensi baik spesifik maupun sensitif. Karena sasaran ibu hamil yang anemia, apa yang sebelum dan sesudah, hasil akhir yang didapatkan itu menjadi hasil kita semua, dan ini menjadi penilaian inspektorat,” ungkapnya.
Selain itu, Rosina juga berharap agar di setiap puskesmas agar bisa serius mengikuti kegiatan konseling tersebut. Sehingga setelah selesai pelatihan, tenaga kesehatan sampai pada puskesmas pelosok daerah bisa mengimplementasikan pengetahuanya secara baik, dan menyekuruh.
“Kami mohon keseriusanya, termasuk pelatihan konseling pada hari ini. Tolong kita fokus materi diterima dengan baik. Sehingga kita dapat kualitas yang baik pada agenda ini, dan bisa dipraktekan di daerah masing-masing. Tenaga kesehatan kabupaten kota yang ada, kami harapkan bisa bersinergi dan bekerja sama untuk dilanjutkan ke puskesmas di daerah daerah,” harapnya.
Dengan kondisi ini, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo lebih mengarah pada aturan-aturan tehnis kesehatan yang harus di laksanakan di jam-jam pertama. Saat bayi harus di susui oleh ibunya dan tentunya menjadi persiapan-persiapan oleh ibu dalam kehamilan.
“Agar melahirkan, asi langsung keluar. Ini sangat baik untuk anak. Terutama pada ibu hamil, kita harus terus menghimbau untuk kebaikan. Harus tulus melayani, kepedulian itu sudah harus ada dalam diri kita. Sehingga saat hamil, sampai sudah jadi bayi keadaanya bisa optimal,” tutupnya. (aldy/gopos)