GOPOS.ID, POHUWATO – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pohuwato, Lusiana Bouti menyebutkan, penerapan protokol kesehatan (Prokes) menjadi syarat mutlak pembelajaran tatap muka atau pembelajaran luar jaringan (Luring) di sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Kabupaten Pohuwato selama pandemi covid-19.
“Sejak dibuka awal September kemarin, saya bersama pak bupati telah menyambangi hampir seluruh sekolah di Pohuwato. Semua sekolah wajib menggunakan parsiti plastik di meja siswa. Kemudian tempat cuci tangan, menjaga jarak, memakai masker ini sifatnya wajib,” ungkap Lusiana saat dikonfirmasi gopos.id, Senin (9/11/2020).
Lusiana mengatakan, sejauh ini sistem pembelajaran luring yang dilaksanakan di Pohuwato berjalan lancar. “Tidak ada kendala besar ditemui dinas pendidikan sejauh ini,” kata Lusiana.
Ia menjelaskan, pembelajaran luring terus dievaluasi oleh dinas pendidikan dengan berkoordinasi dengan satuan tugas serta dinas kesehatan.
Hingga sejauh ini, pembelajaran luring terus berlanjut menggunakan kurikulum darurat dan diterapkan sesuai pos oprasional standar yang telah dibuat dan disepakati oleh dinas pendidikan. Seperti penerapan jam belajar dua jam bagi siswa SD dan dua setengah jam bagi siswa SMP.
“Siswa akan menggunakan sif, jadi hari ini masuk lusanya baru masuk lagi,” beber Lusianan.
Lanjut kata Lusiana, menjelang ujian semester di awal Desember nanti, pihaknya akan mempertimbangkan kembali penerapan pembelajaran jam normal dengan menggunakan kurikulum 2013. Pembelajaran jam normal akan tetap menerapkan sif bagi siswa.
“Setelah kita pertimbangkan dan juga masukan dari para orang tua dan guru serta berdasarkan hasil evluasi. Maka kemungkinan kita akan memakai jam pembelajaran normal tapi tetap memakai sif,” ungkapnya. (muhajir/gopos)