GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Gorontalo, mencatat sepanjang 2020, Lanjut Usia (lansia) yang mendapatkan pelayanan sebanyak 134.958 lansia. Dari jumlah tersebut, paling dominan keluhan yang disampaikan adalah hipertensi. Yakni sebanyak 12.130 lansia.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, dr. Yana Yanti Suleman, menjelaskan Indonesia termasuk negara berpenduduk struktur tua. Persentase penduduk lanjut usia mencapai di atas 7% dari total penduduk. Keadaan ini berkaitan dengan adanya perbaikan kualitas kesehatan dan kondisi sosial ekonomi masyarakat.
“Struktur penduduk yang menua tersebut, selain merupakan salah satu indikator keberhasilan pencapaian pembangunan manusia secara nasional, sekaligus juga merupakan tantangan dalam pembangunan,” kata Yana pada Pelatihan Kesehatan Lansia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas tingkat Provinsi Gorontalo di Grand Q hotel, Senin (5/7/2021).
Yana mengatakan, masalah utama bagi para lanjut usia adalah pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan. Maka dari itu, perlu dikembangkan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan upaya peningkatan, pencegahan, dan pemeliharaan kesehatan disamping upaya penyembuhan dan pemulihan.
“Namun kenyataan menunjukkan bahwa laju perkembangan Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan lanjut usia, pembentukan dan pembinaan kelompok usia lanjut belum sesuai dengan harapan, dengan penyebaran yang tidak merata,” tambahnya.
Mantan Direktur RS Hasri Ainun Habibie itu mengatakan, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dari petugas yang ada di puskesmas untuk meningkatkan pelayanan kesehatan lansia. Serta dapat menangani penyakit hipertensi yang diderita oleh lansia di Gorontalo. (Sari/gopos)