GOPOS.ID, GORONTALO – Generasi muda milenial memiliki potensi dan kesempatan yang besar untuk menjadi seorang wirausahawan. Apalagi dengan dukungan teknologi informasi yang semakin canggih saat ini. Oleh karena itu, kesempatan teresebut harus dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin oleh pemuda milenial Gorontalo.
Demikian salah satu poin penting yang mengemuka dalam diskusi bertajuk Exclusive Sharing mengenai Ekonomi dan Hukum, Gerakan Populer Generasi Milenial, di KCH Damhil Hotel, Jumat (30/1/2020). Diskusi mengangkat tema “Profesi dan Bisnis Kaum Milenial di Era Industri 4.0 Dalam Perspektif Ekonomi dan Hukum”. Diskusi menghadirkan tiga orang tokoh pemuda Provinsi Gorontalo. Yaitu seorang pebisnis perempuan, pemerhati hukum, aktivis pemberdayaan masyarakat, Ketua Pembina LPP Swee Media, dan Anggota DPR RI, Idah Syahidah. Ada juga, pengusaha dan intelektual muda milenial, Alham Habibie, dan yang terakhir adalah pebisnis kuliner milenial, Titi Buo.
Indonesia sangat berpotensi dalam menumbuhkan dan mengembangkan wirausahawan baru. Berdasarkan data statitik bahwa pada tahun 2030, Indonesia diperkirakan memiliki penduduk berusia produktif sebanyak 60 persen, dengan 30 persennya merupakan penduduk muda dengan potensi menjadi seorang wirausaha.
Berdasarkan visi Pemerintah Indonesia untuk menjadikan Indonesia sebagai negara digital ekonomi terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020, dengan salah satu fokus-nya yaitu penguatan pelaku usaha lokal dimana meliputi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM dan Startup lokal.
Baca juga: Puskesmas Kabila Percontohan Posyandu Jiwa
Dalam penyampaiannya, Titi Buo, mengungkapkan kreativitas dan inovasi dari pemuda harus tetap dikembangkan. Apalagi dengan berbagai peluang yang disuguhkan oleh kecanggihan teknologi saat ini, memberikan peluang besar, agar pemuda terus berjuang untuk sukses. Tidak hanya bergantung pada negara secara terus menerus.
“Meskipun saya telah sarjana, tapi saya tetap mengembangkan apa yang menjadi karir saya. Alhamdulillah saya berhasil menjadi juara dua kompetisi masak di istana kepresidenan. Selain itu memasak juga banyak peluang yang dijanjikan. Sehingga kita harus jeli melihat pluang seperti ini,” jelasnya.
Dari hal tersebut, pemerintah perlu melakukan intervensi guna memberikan kepastian serta perlindungan hukum tanpa mematikan inovasi., Selain itu diperlukan gerakan yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
“Perkembangan teknologi informasi yang tidak bisa dihindari. Bukan hanya membatu kita untuk hidup lebih modern namun dunia usaha pun ikut terbantu dengan teknologi informasi yang berkembang sekarang ini,” ungkap Idah Syahidah.
Selain itu, Idah Syahidah menambahkan pemuda milenial harus menjalankan usahanya di era maju sekarang ini. Dengan begitu waktu banyak yang tersedia harus dipergunakan dengan sebaik-baiknya untuk terus belajar dan menambah pengalaman tentang dunia pekerjaan
“Anak muda yang penuh dengan pengalaman dan juga dipenuhi dengan tantangan inilah yang yang harus dijadikan sebagai motivasi. Pada acara malam hari ini dihadiri oleh adik-adik dari komunitas disabilitas tunarungu. Mereka juga diberikan kesempatan agar mampu berdaya dan mandiri. Jadikan ini sebagai wadah mereka menimba ilmu sebanyak-banyaknya tentang bagaimana memulai usaha dan bisnis,” tutur Idah Syahidah.
Baca juga: Pemkab Bonebol Dukung Pembangunan Secaba TNI-AD di Gorontalo
Terakhir, Alham Habibie, menutup dengan harapan agar pemuda milenial, mampu hadir dengan inivasi dan memanfaatkan kemajuan teknologi yang hadir saat ini. Sehingga kreativitas dan inovasi yang dihasilkan, mampu menyebar secara cepat, dan menyeluruh. Sehingga peluang untuk mandiri dan sukses dalam bisni, bisa mudah tercapai.
“Bisnis apa saja, karena di era milenial ini tidak bisa hanya menjajakan produknya kita hanya di depan rumah dan dengan menawarkan dalam mulut ke mulut, kalau zaman dulu seperti itu. Tetapi semua lewat era digital, dan itu sudah terbukti bahwa mereka menghasilkan dengan modal sedikit mereka bisa bisa menghasilkan keuntungan yang lebih besar,” tutupnya. (Aldy/gopos)