GOPOS.ID, GORONTALO – Aliansi Pemuda Provinsi Gorontalo, kembali melangsungkan Aksi Damai dalam rangka membela Muslim Uighur, Bundaran Hulondhalo Indah (Bundaran HI) Kota Gorontalo, Jumat (20/12/19).
Dalam aksi yang dilaksanakan sekitar 3 jam tersebut, orator aksi secara bergantian menyampaikan kecaman atas tindakan genosida yang dilakukan pemerintah China kepada jutaan umat muslim Uighur.
Hal ini sebagaimana yang disampaikan Sadam dalam orasinya yang mengungkapkan tindakan genosida pemerintah China kepada Muslim Uighur sudah masuk pada kategori pelanggaran HAM berat. Yang seharusnya segera mendapat respon dari seluruh umat muslim di Dunia.
Selain Sadam, salah seorang orator lainya, Aldin menambahkan dalam orasinya bahwa perlakuan pemerintah China kepada Muslim Uighur adalah sebuah penghinaan terhadap umat muslim dunia. Sebab menurutnya penindasan itu bukan hanya secara fisik. Melainkan dari sisi keyakinan yakni berupa pelarangan melaksanakan ajaran Islam.
Selain itu Massa aksi juga menuntut pemerintah Indonesia sebagai negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia. Segera mengambil sikap terkait penindasan umat muslim Uighur oleh pemerintah China tersebut.
Riska selaku Koordinator Lapangan aksi mengatakan bahwa, saat ini sudah 22 negara di dunia yang menyampaikan kecamannya terhadap tindakan Pemerintah China kepada minoritas Muslim Uighur. Dimana dari 22 negara itu terdapat negara yang penduduknya bukan mayoritas muslim.
Seperti Inggris, Australia dan Jerman. Untuk itu mereka menuntut pemerintah Indonesia agar menjadi negara berikutnya yang melakukan kecaman tersebut.
Baca juga: Bawa Merkuri dalam Jumlah Besar, Dua Warga Sulut Ditangkap di Pohuwato
“Kami berharap agar Presiden segera menyatakan sikap mengecam China Atas Penindasan Masyarakat Uyghur”. Ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa aksi yang diselenggarakan ini adalah bentuk pesan duka masyarakat Gorontalo sebagai Kota berjuluk Serambi Madinah kepada saudara Muslim di Uighur.
“Kami hanya bisa berdoa memohon kemerdekaan dan kebebasan HAM bagi Mereka” tambahnya.
Massa aksi juga mengharapkan adanya persatuan umat muslim di Dunia. Khususnya di Indonesia sebagai bentuk kepedulian terhadap nasib saudara muslim di Uighur. Pesan dan harapan itu dilampirkan dalam selembaran yang juga dibagikan massa aksi kepada pengguna jalan yang melintas di daerah tersebut. (Aldy/gopos)