GOPOS.ID, JAWA TENGAH – Studi tiru pengembangan pariwisata di Kabupaten Jepara, yang digelar oleh Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie didampingi istri Idah Syahidah dan rombongan, Jawa Tengah, Sabtu (19/4/2022).
Kedatangan Rusli disambut Sekretaris Daerah Kabupaten Jepara, Edy Sujatmiko dan sejumlah pimpinan OPD. Kunjungan tersebut untuk melihat dari dekat pengembangan kerajinan ukir kayu batik dan wisata pantai di Bumi Kartini.
Turut mendampingi Gubernur Rusli Kadis Pariwisata Pemprov Gorontalo Rifli M. Katili, Kadis Pangan Sutrisno dan Kadis Kumperindag diwakili Kabid Industri Iwan Sondakh.
Tuan rumah didampingi Kepala diskop UKM Nakertrans Samiaji, kadis pariwisata Zamroni Lestiaza, kadis perindag Eriza Rudi Yuliyanto. Hadir juga Kabag pemerintahan Rini Patmini, Kabag Umum Ngadimin dan Kadis Kominfo Arif Darmawan.
Sekda menjelaskan, kabupaten Jepara dengan penduduk 1,19 juta jiwa memiliki 16 kecamatan. Setiap desa didesain menjadi sentra seni budaya khusus dengan keunikan masing-masing.
“Di Jepara ini masyarakatnya unik. Dari hal yang utuh (kayu) dibuat berlubang lubang tapi justru bermanfaat. 51 persen sektor perdagangan industri dan jasa. Meubel ukir kita devisa negara 2,2 triliyun dengan 200 pengrajin 165 negara,” kata Edy.
Ada 10 desa di Jepara dengan karakteristik kerajinan yang berbeda beda. Kerajinan patung terpusat di Desa Mulyoharjo, kerajinan meubel di Sukodono, gebyok desa Nalumsari dan relief ukir tiga dimensi di Desa Senenan.
“Pengrajin kain tenun khas Jepara ada di desa Troso, kerajinan monel yang biasa buat gelang jamaah haji nah itu ada di desa Kriyan, pengrajin rotan di Teluk Wetan. Ada juga gerabah di desa Mayong, roti di Bugo dan batik Jepara di kelurahan Panggang,” beber Sekda.
Pertemuan kedua daerah diwarnai dengan saling tukar cinderamata. Tuan rumah mengalungkan kain tenun Jepara kepada Gubernur Rusli dan istri Idah Syahidah. Rusli memberi tanda mata berupa upiah karanji atau songkok dari anyaman mintu dan kain Karawo. (Adm-01/Adv/Gopos)