GOPOS.ID, GORONTALO – Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie mengakui terlalu terlena dengan kasus covid-19 di Gorontalo yang cenderung menurun selepas Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dicabut. Namun dalam beberapa pekan terakhir, kondisinya terbalik.
Jumlah pasien terkonfirmasi positif meningkat pesat. Bahkan kemarin jumlah kasus dalam sehari mencapai 107 orang dinyatakan positif Covid-19. Begitu pula dengan angka kematian yang sudah mencapai 27 kasus kematian.
Kepada wartawan Gubernur Gorontalo mengungkapkan akan mempertegas adaptasi kebiasaan baru di Gorontalo dengan membuat maklumat sembari menunggu sambil menunggu inpres yang akan dikeluarkan Presiden terkait sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan.
“Insyaallah hari ini maklumatnya jadi. Besok kita sosialisasikan dan segara menjadi pegangan dalam penindakan nanti,” ucap Rusli Habibie.
Menurutnya selama aturan tersebut tidak ada penindakan. Maka masyarakat akan cuek bahkan menganggap Covid-19 ini tidak ada dan hanya pembohongan.
Bagi masyarakat yang tinggal menggunakan masker ketika keluar rumah, maka ada sanksi bagi orang tersebut. Begitu pula dengan pemilik toko, warung kopi maupun supermarket yang melayani pembeli tanpa menggunakan masker. Maka tempat usaha itu akan dikenakan sanksi.
“Saya sudah sampaikan kepada Bupati/Walikota apa yang sudah disepakati harus ditindaklanjuti dengan tegas. Jangan hanya seremonial belaka, nanti sudah ditegur baru mau dadakan untuk penindakan. Harus konsisten,” jelas orang nomor satu di Provinsi Gorontalo itu.
Sebab dalam pantauan langsung Rusli Habibie di lapangan, masih banyak masyarakat yang tidak menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker.
“Contohnya di pasar. Penjual maupun pembeli tidak mau pake masker. Tidak cuci tangan. Sehingga kita semua harus tegas dalam penindakan,”tandas Rusli.(andi/ari/gopos)