GOPOS.ID, JAKARTA – Pemerintah Provinsi Gorontalo mendorong percepatan pembangunan pesantren terbesar di Gorontalo. Pesantren yang tersebut mendapat investor dari kerajaan Arab Saudi.
Rencananya pesantren tersebut akan dibangun mulai dari jenjang pendidikan taman kanak-kanak, hingga perguruan tinggi. Lokasinya di Kecamatan Tabongo, Kabupaten Gorontalo.
Berdasarkan konfirmasi ke Yayasan Cahaya Madani Gorontalo selaku pihak yang menjalin kerja sama dengan pihak investor, ada dua syarat yang harus dipenuhi agar pembangunan pesantren itu bisa segera terlaksana. Syarat pertama yaitu sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) dan syarat kedua adalah pengerasan jalan masuk ke lokasi pembangunan sepanjang kurang lebih 400 meter.
Baca Juga: RSUD Ainun Habibie Lauching Aplikasi DisakuSaya, Keluhan Pasien Lebih Mudah
“Alhamdulillah surat keputusan pemberian HGB telah diterbitkan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional,” kata Wagub Idris Rahim, usai bertemu dengan Direktur Pengaturan dan Penetapan Hak Tanah di Kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Rabu (8/12/2021).
Sementara itu Ketua Yayasan Cahaya Madani Gorontalo, Supardi Liu menjelaskan, SK dari Kementerian ATR/BPN itu menjadi dasar bagi pihaknya untuk menerbitkan sertifikat HGB, atas tanah yang menjadi lokasi pembangunan pesantren yang sebelumnya berstatus HGU aktif. Supardi menambahkan, pemberian SK HGB menjadi wewenang kementerian. Karena lahan pembangunan pesantren itu seluas 20 hektar.
“Status HGU yang lama sudah dihapus. Untuk permohonan HGB yang baru di atas 15 hektar itu wewenang menteri. Alhamdulillah berkat dukungan pak Wagub Idris Rahim SK HGB itu sudah terbit,” jelas Supardi.
Lebih lanjut Supardi menuturkan, langkah selanjutnya yang akan dilakukan pihaknya adalah percepatan pembangunan infrastruktur jalan ke lokasi pesantren. Ia optimis jika hingga akhir Desember 2021 ini pembangunan jalan tersebut bisa terealisasi, maka pembangunan pesantren akan segera dilaksanakan oleh pihak investor.
“Insyallah awal Januari 2022, pembangunan pesantren oleh investor dari Arab Saudi akan bisa dimulai,” tandasnya. (Adm-01/Adv/Gopos)