GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo fokus pada penanganan stunting. Tahun 2021 angka prevalensi stunting sebesar 26,5%. Melalui Peraturan Wali Kota Gorontalo Nomor 6 Tahun 2022, Pemkot targetkan penurunan stunting dari 50% menjadi 13% pada 2024.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKB-P3A) Kota Gorontalo, Eladona Oktamina Sidiki, mengatakan pemerintah kota Gorontalo sedang berupaya menurunkan prevalensi stunting. Pihaknya rutin melakukan pembinaan dan orientasi kepada Tim Pendamping Keluarga (TPK).
Selain itu, juga rutin melakukan lokakarya Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di tiap-tiap Kelurahan.
“Kemudian melakukan mini lokakarya bagi TPPS kecamatan dan kelurahan kemudian berbagai program lainnya, baik dilakukan melalui intervensi sensitif yaitu yang melibatkan lintas sektor dan juga intervensi spesifik,” Kata Eladona, saat mengikuti pentaloka Nasional percepatan penurunan stunting, di Yogyakarta, Jum’at (16/7/2022).
Dalam menurunkan stunting di Kota Gorontalo, DPPKB-P3A) fokus pada tiga sasaran yaitu pendampingan terhadap Calon Pengantin (catin), pendampingan Ibu Hamil, pendampingan terhadap ibu pasca persalinan, maupun yang memiliki balita di 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK).
“Harapan dari BKKBN Republik Indonesia agar seluruh Kabupaten/Kota bisa menjadi penggerak atau bisa menjadi sebagai daerah terdepan terutama untuk sinergikan ataupun kolaborasikan dengan lintas sektor terkait untuk percepatan penurunan stunting sebagaimana harapan bapak presiden Bapak Joko Widodo melalui regulasi peraturan presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penerapan penurunan stunting di wilayah Indonesia sebagaimana target nasional di tahun 2024 itu menjadi 14 persen,” pungkasnya. (Sari/gopos)