GOPOS.ID, GORONTALO – Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo terus memutar otak untuk mengakomodir usulan program-program prioritas di tengah keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Apalagi pada 2024, porsi anggaran yang dimiliki Pemkot Gorontalo sangat terbatas.
Sekretaris Daerah Kota Gorontalo, Ismail Madjid, mengemukakan untuk mewujudkan program-program prioritas, khususnya di tingkat kecamatan, pada 2024 memiliki tantangan yang cukup besar.
Sebab pada tahun tersebut, kebutuhan anggaran Pemkot Gorontalo sangat besar.
“Pada 2024, Kota Gorontalo akan melaksanakan Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala Daerah.
Kegiatan ini tentunya membutuhkan anggaran cukup besar,” ujar Ismail Madjid pada pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo di Grand Palace Convention Center (GPCC) Kota Gorontalo, Senin (6/3/2023).
Ismail Madjid memperkirakan, kebutuhan anggaran untuk Pemilu dan Pilkada 2024 bisa mencapai Rp100 miliar.
“Pengalaman kemarin di 2019 itu kurang lebih hampir Rp60 miliar. Anggaran Pilkada kita alokasikan di 2018 kurang lebih Rp43 miliar. Berarti sudah Rp100 miliar lebih yang kita harus alokasikan di 2024 nanti,” tutur Ismail Madjid.
Selain anggaran untuk pelaksanaan Pemilu dan Pilkada, Pemkot Gorontalo juga harus melunasi pinjaman tanpa bunga yang setiap tahunnya dialokasikan Rp43 miliar di APBD selama 8 tahun.
“Ini perlu kami sampaikan, supaya kita punya bayangan bahwa di tahun 2024 itu tantangannya besar,” tandasnya.(Nita-MgUNG/gopos)