GOPOS.ID, BLITAR – Pemerintah Kota Blitar melakukan sejumlah antisipasi dalam menghadapi para pemudik di Hari Raya Idul Fitri tahun ini. Hal tersebut dipicu mendekati lebaran terjadi peningkatan mobilitas transportasi yang sangat tinggi, dan juga keramaian terhadap pasar.
“Terkait larangan mudik ada beberapa mekanisme yang perlu dikoordinasikan, seperti menyiapkan posko-posko, tempat karantina untuk kepulangan PMI, dan mengatur kepulangan para santri dari pondok,” ujar, Sekretaris Satgas Covid-19 Kota Blitar, Hakim Sisworo, usai Rapat Koordinasi terkait PPKM Mikro menjelang Hari Raya Idul Fitri, Kamis (22/4/2021).
Menurutnya, untuk persiapan antisipasi para pemudik, pihaknya perlu berkoordinasi dengan pihak kepolisian terlebih dahulu. Terlebih nantinya juga akan memerlukan koordinasi juga dengan pemerintah Kabupaten Blitar.
“Untuk menimalisir perkembangan kasus Covid-19, kita tetap terus lakukan prokes, dengan pembatasan pembatasaan kerumunan, walaupun itu kita tetap memperhatikan ekonomi masyarakat,” lanjutnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dalam Rapat Koordinasi menyampaikan, terdapat sejumlah permasalahan yang perlu diperhatikan untuk saat ini yakni, kepulangan para santri dari pondok dan para pemudik. Apalagi diprediksi jumlah PMI yang pulang akan lebih banyak dibandingkan tahun lalu.
“Untuk PMI tahun ini yang pulang meningkat dibanding tahun lalu, yaitu sekitar 14.000 orang, mereka pulang bukan untuk mudik akan tetapi sudah habis masa kontraknya,” ungkapnya.
Khofifah mengharapkan setiap kepala daerah di Kabupaten/Kota untuk melakukan pendataan kepada warganya, salah satu gunanya untuk menyiapkan tempat-tempat karantina, agar pelaksanaan PPKM Mikro tetap bisa berjalan dengan baik. (mt/adv/humas/gopos)