GOPOS.ID, MARISA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pohuwato berkomitmen tingkatkan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Satu tahun terakhir kekerasan yang ada di Pohuwato masih cukup tinggi sehingga menjadi pekerjaan stakeholder terkait, yang berhubungan dengan upaya dalam rangka mengurangi kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menggelar case conference di Aula Kemenag Pohuwato, Selasa (16/7/2024).
Sekretaris Daerah (Sekda) Pohuwato Iskandar Datau mengatakan, kegiatan ini sangat penting sekali diikuti karena berhubungan dengan kekerasan perempuan dan anak.
“Ini menjadi satu hal yang sangat penting, dalam rangka menekan atau mengurangi angka kekerasan terhadap perempuan dan anak,” ujar Iskandar
Di tahun 2023 kata Iskandar, kekerasan terhadap perempuan dan anak berjumlah 66 kasus sehingga tergolong masih cukup tinggi. Olehnya mengharapkan dalam pertemuan ini sebagai langkah untuk mencapai kualitas perlindungan terhadap anak khususnya di Pohuwato.
“Kami mengharapkan dukungan dari semua pihak agar kekerasan terhadap perempuan dan anak jadi perhatian serius, apabila ada pelanggaran, maka diminta ada pihak yang memproses secara hukum, apalagi kegiatannya melibatkan unsur penegak hukum,” papar Iskandar.
Menurut Iskandar, perlindungan khusus terhadap anak dan perempuan menjad fokus tersendiri, agar mereka terhindar namanya kekerasan.
“Ini dilakukan dalam rangka untuk mempersiapkan generasi-generasi emas yang akan datang,” tutur Iskandar.
Di sisi lain, ada beberapa hal pencegahan terhadap kekerasan dalam rumah tangga, antara lain adalah keluarga lebih mendekatkan diri pada ajaran agama, serta mengedepankan dialog dalam menyelesaikan masalah.
“Komunikasi dalam keluarga menjadi sangat penting, kita terus mendorong rumah tangga harmonis. Apabila ini tercapai maka kekerasan terhadap perempuan dan anak bisa kita tekan,” tutup Iskandar.(Yusuf/Gopos)