GOPOS.ID, MARISA – Pemerintah Kabupaten (Pemkkab) Pohuwato, berharap Rural Empowerment and Agricurtural Development Scaling-up Initiative (READSI) yang merupakan program dari International Fund for Food and Agriculture (IFAD), dapat menjadikan para petani Pohuwato lebih mandiri dalam pengelolaan pada sektor pertanian.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Suharsi Igirisa, selepas mengadakan diskusi bersama Tim IFAD, yang membahas pelaksanaan program READSI di Pohuwato. Kegiatan tersebut berlangsung di Marina Beach Resort (MBR), Senin (20/9/2021)
“Untuk Kabupaten Pohuwato, program READSI sudah sejak 2019. Manfaatnya sudah dirasakan oleh masyarakat yang menerima program ini,” ujar Suharsi.
Suharsi juga mengungkapkan dalam mencapai kesejahteraan tersebut, melalui program ini juga mengajarkan para petani untuk bagaimana dapat mandiri dalam pengelolaan pertanian.
Suharsi mengatakan, pemerintah daerah sangat mendukung program tersebut. Karena tujuannya untuk mensejahterakan para petani yang ada di Pohuwato.
“Pemerintah menyambut baik program ini, untuk meningkatkan kesejahteraan para petani. Bahkan mendidik masyarakat untuk kiranya mereka bisa mandiri. Tidak ketergantungan dengan pemerintah, dalam hal ini mereka sudah bisa hidup lebih sejahtera dengan hasil pertanian mereka,” tuturnya.
Sementara itu Maneger Program READSI pusat Bayu rahmawan menjelaskan, bahwa pertemuannya dengan Pemkab Pohuwato, merupakan langkah yang sangat bagus dalam pengawasan program READSI. Sebab dapat bertemu langsung dengan para pengambil kebijakan, baik eksekutif maupun legislatif.
“Melalui diskusi yang intens dengan pimpinan daerah, saya kira kita bisa melihat bagaimana pemerintah daerah punya konsen terkait program READSI, yang menjadi hibah di daerahnya dan harus punya dampak untuk kelompok tani di lapangan,” tutur Bayu.
Bayu berharap, ke depan program yang telah mendekati akhir ini, perlu dipacu dengan strategi yang matang. Dirinya berharap, Pemkab Pohuwato dapat mengadopsi hal-hal yang baik dari program tersebut. (Mahmud/Gopos)