GOPOS.ID, MARISA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pohuwato memberikan reward bagi wilayah yang menjadi lokus stunting sebagai bentuk penghargaan dari Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten (TPPS).
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Pohuwato Suharso Igirisa saat membuka Rapat Koordinasi Evaluasi Pelaporan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Semester I dan Rembuk Stunting Kabupaten Pohuwato Tahun 2024, Selasa (16/7/2024).
Kegiatan itu juga menghadirkan Satgas Stunting BKKBN Provinsi Gorontalo, pimpinan OPD, 7 Kecamatan dan 13 Desa, Kepala Puskesmas se-Kabupaten Pohuwato, membahas beberapa strategi yang dapat menurunkan angka stunting.
Menurut Suharsi, tujuannya untuk memastikan komitmen daerah dalam melaksanakan program kegiatan aksi konvergensi pencegahan stunting melalui TPPS, baik terkait kegiatan intervensi gizi sensitif serta kegiatan-kegiatan inovatif, terhadap penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Pohuwato.
“Semoga kehadiran peserta TPPS dapat memberi spirit dan semangat baru, untuk meneguhkan komitmen dalam rangka mendorong derajat kesehatan masyarakat,” ujar Suharsi.
Menurut Suharsi, ada enam upaya yang dapat kita lakukan untuk mendorong penekanan stunting diantaranya, Gebyar SMS, rumah tangga sebagai pelopor pencegah stunting (RTP2S), gerakan orang tua asuh untuk atasi stunting (Go Taat), rumah gizi terintegrasi (RGT), sanitasi layak aman (SALAM), posyandu terintegrasi dengan pelaksanaan Gebyar SMS.
Plt Kepala DP3AP2KB, Elvin Inaku, menyampaikan terus berupaya melakukan langkah dalam penurunan angka stunting, berkoordinasi dengan OPD terkait, seperti Dinas Pertanian, Dinas PUPR.
“Kita tahu salah satu penyebab stunting ini adalah ketersediaan air bersih dan jamban,” tutup Elvin.(Yusuf/Gopos)