GOPOS.ID, KWANDANG – Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) mengakui minimnya alat pengukur suhu Thermometer Infrared.
Sekretaris Daerah, Gorontalo Utara, Ridwan Yasin mengakui bahwa Gorut kekurangan Thermometer Infrared. Sehingga dalam waktu dekat ini, pihaknya akan melakukan pergeseran secepatnya untuk mengadakan alat tersebut.
Beberapa apotik di Gorontalo sudah dikunjungi untuk memasan alat pengukur suhu tersebut. Namun harus menunggu kiriman. Sebab barang tersebut masih akan dipesan distributor, kemudian di kirim ke Gorontalo.
“Kami baru ada dua alat thermometer infrared yang kami miliki. Satu kami beli mandiri, dan satunya kami diberikan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo. Kami butuh, karena daerah kami merupakan daerah perbatasan serta sering dikunjungi oleh warga negara asing,”kata Ridwan.
Kondisi seperti ini kata Ridwan, tidak ada salahnya pemerintah daerah harus berinisiatif dalam melakukan gerakan cepat untuk pengadaan barang yang menjadi kebutuhan daerah.
Baca juga: Sekda Gorut Cek Posko Covid-19 di Perbatasan Gorontalo-Buol
Apakah harus menggunakan uang pribadi atau melalui anggaran yang disedian pemerintah. Pada prinsipnya alat tersebut harus diadakan secepat mungkin karena ini persoalan kemaslahatan orang banyak.
“Kami akan menempatkan alat itu di daerah perbatasan. Daerah perbatasan Atinggola. Bahkan untuk mengadakan barang ini, saya menggunakan dana pribadi. Kalau melalui anggaran daerah, mekanisme masih akan lama,” papar Ridwan.
Lebih lanjut kata Ridwan, melihat kondisi saat ini seharusnya setiap kantor ada alat pendeteksi suhu. Jadi setiap ada kunjungan di masing-masing kantor, maka menjadi kewajiban pihak kantor harus mendeteksi suhu dari para pengunjunnya.
“Setiap Dinas dan Badan di Gorut harusnya memiliki barang ini. Termasuk juga di setipa Puskesmas yang ada di wilayah Gorontalo Utara. Namun sambil menunggu, kita upayakan agar masyarakat Gorut tidak ada yang terpapar Covid-19,” tenagnya.(isno/gopos)