GOPOS.ID, KWANDANG – Pemerintah Daerah (Pemda) Gorontalo Utara (Gorut), mengalokasikan anggaran sebesar Rp.313 juta untuk dana pendamping. Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Gorontalo Utara, Ridwan Yasin saat launching pasar di Desa Motihelumo, Kecamatan Sumalata Timur, Kabupaten Gorontalo Utara, Jumat (3/7/2020).
Ridwan menjelaskan berkaitan dengan alokasi anggaran yang dikucurkan pemerintah daerah untuk dana pendamping. Itu sudah dibahas melalui video conference yang diminta pengakuan dari tim anggaran masing-masing daerah.
“Kemarin saya sudah menyuruh input ke Bappeda dana pendampingnya yaitu Rp.313 juta. Sehingga anggaran itu sudah dipastikan segera turun dan dapat dikerjakan sebagaimana informasi di 5 kecamatan,” jelas Ridwan.
Di Kecamatan Sumalata Timur khususnya Desa Motihelumo kata Ridwan, sudah dianggarkan masuk pada belanja tak terduga dari Kabupaten Gorontalo Utara untuk normalisasi sungai. Karena tidak tercover dengan dana yang berkurang dari pusat.
“Kemarin saya sudah cek itu segera dikerjakan. Itu bersamaan dengan Balai Wilayah Sungai Sulawesi II (BWSS II). Sebenarnya tugas pokok fungsinya BWSS II dalam rangka normalisasi sungai. Namun karena pemerintah daerah proaktif, maka ada dana patungan dari daerah,” kata Ridwan.
Disamping itu Ridwan menambahkan. Daerah Gorontalo Utara begitu rentan dengan bencana. Sehingga Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang melekat pada Sekretaris Daerah kepalanya, maka terus dilakukan pemantauan terhadap kondisi daerah.
“Makanya saya antusias untuk terus bergerak khususnya di daerah-daerah yang rawan bencana. Serta mengupayakan berkonsultasi dan berkordinasi dengan pemerintah pusat, terkait keterbatasan anggaran daerah untuk penaggulangan bencana,”tandasnya.(isno/gopos)