GOPOS.ID, MAKASSAR – Pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi di wilayah Sulawesi sebagian besar telah beralih menggunakan transksi QR Code.
Pertamina pun mengklaim, rata-rata pembelian BBM menggunakan transaksi QR Code di Sulawesi telah mencapai 99 persen dalam delapan hari terakhir, yakni periode 16 sampai 23 Mei 2023.
“Jumlah transaksi pembelian BBM subsidi di 6 Provinsi yakni Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Utara ada 336.776 transaksi, di mana 332.748 di antaranya sudah bertransaksi menggunakan QR Code,” kata Area Manager Communication, Relation, dan CSR, PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw melalui siaran pers yang diterima Gopos.id, Kamis (25/5/2023).
Dikatakan Fahrougi, transaksi QR Code ini menjadikan distribusi BBM menjadi tepat sasaran kepada masyarakat yang berhak.
Selain itu, dampak lainnya adalah berkurangnya antrian di SPBU untuk jalur BBM bersubsidi dan kuota BBM subsidi dari pemerintah kepada masyarakat dapat tercukupi, atau tidak terjadi over kuota.
Peraturan Presiden No. 191/2014 dan Surat Keputusan BPH Migas No.4/2020 perihal ketentuan kendaraan yang boleh mengisi BBM subsidi, telah dilaksanakan di sebagian besar Kota/Kabupaten di Indonesia dengan pelaksanaan secara bertahap terintegrasi.
Setelah skema full registrant dilaksanakan, mulai hari ini, Kamis (25/5/2023), telah diberlakukan skema full QR di mana setiap transaksi pembelian BBM subsidi wajib menunjukkan QR Code.
“Jika tidak ada maka tidak akan dilayani,” kata Fahrougi.
Lebih lanjut, Fahrougi menghimbau agar masyarakat yang belum mendaftar subsidi tepat agar segera mendaftarkan kendaraannya. Pasalnya, saat ini sudah tidak dapat dilayani untuk membeli Solar Subsidi lagi jika tidak memiliki QR Code.
Jika ada konsumen belum mendaftar namun perlu mengisi BBM maka dapat membeli produk Diesel non subsidi jenis Dexlite dan Pertamina Dex.(adm03/gopos)