GOPOS.ID, GORONTALO – Pembelajaran tatap muka Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Provinsi Gorontalo rencananya dijadwalkan pada Juli 2021. Pembelajaran tatap muka dilaksanakan secara terbatas.
Kepala Seksi Kurikulum dan Penyelenggaraan bidang SMA, Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Provinsi Gorontalo, Tobias, menjelaskan pembelajaran tatap muka terbatas ini berbeda dengan pembelajaran tatap muka pada umumnya. Hal itu dilihat dari Kurikulum yang akan pakai nantinya. Ia mengatakan saat ini ada 3 Kurikulum. Yakni, Kurikulum 2013 (K13), Kurikulum darurat atau kondisi khusus, kemudian kurikulum kombinasi. Kurikulum ini merupakan campuran K13 dan darurat.
“Ada kombinasi kurikulum darurat yang disederhanakan, dengan mengambil sebagian dari kurikulum 2013, seperti itu yang nantinya kita gunakan, di masa pandemi. Nanti, kalau sudah normal mungkin saja kita sudah menggunakan kurikulum 2013,” kata Tobias kepada gopos.id
Lebih lanjut, dirinya mengungkapkan bahwa Jumlah mata pelajaran dibatasi. Yang dulunya 4 sampai 5 tiap harinya, kini siswa hanya akan menerima 2 sampai 3 mata pelajaran saja. Durasi waktu pembelajaran pun juga dibatasi.
“Nanti secara terstruktur akan diatur, jadi mungkin saja yang dulunya 2 x 45 menit, sekarang mungkin 2 x 30 atau 35 menit jadi kurangi durasinya kurang lebih 5 menit atau 10 menit,” ucapnya.
Selanjutnya, sampai saat ini pihaknya masih terus malakukan pemantauan terhadap 68 sekolah. Pemantauan itu berupa pengecekan penyediaan alat pendeteksi suhu tubuh (termometer), masker, hand sanitizer, tempat cuci tangan. Mendorong sekolah untuk menerapkan Protokol kesehatan, dan nantinya akan menempatkan 1 petugas kesehatan di setiap sekolah. Kemudian yang tidak kalah penting semua guru harus divaksin lebih dulu.
“Sekarang ini kita lagi membenahi sekolah-sekolah Yang ada di 68 sekolah di provinsi Gorontalo, dari sisi infrastruktur protokol kesehatan,” tutupnya. (Sari/gopos)