GOPOS.ID, BONEBOL – Meski pencanangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hari ini Senin (4/5/2020) diluncukan secara langsung oleh Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, lewat pidato singkat di simpang lima Kota Gorontalo.
Namun di Kabupaten Bone Bolango pembatasan sosial telah dilakukan sejak 14 Maret silam.
Menurut informasi yang di rangkum gopos.id, Bupati Bonebol sejak tanggal 14 Maret sudah melakukan pembatasan sosial. Tapi namanya bukan PSBB. Bupati sudah keluarkan edaran mengalihkan fokus pembelajaran langsung ke rumah-rumah, lalu sejak tanggal 14 Maret juga melarang seluruh kegiatan ASN di luar kabupaten atau provinsi Gorontalo.
“Sejak tanggal 14 Maret juga kita sudah menutup perbatasan dengan provinsi Sulawesi Utara di wilayah Kecamatan Bone yaitu dengan Bolmong Selatan. Ini bahasa lain dari PSBB level kabupaten,” kata Bupati Hamim Pou.
Menyahuti Pergub tersebut, hari ini Bupati bonebol sudah menandatangani edaran atau instruksi penajaman lewat instruksi PSBB yang dilakukan secara berjenjang di Bone Bolango. Mulai dari lapisan dusun, desa, kecamatan, hingga kabupaten.
Dengan melakukan pembatasan skala berjenjang di tingkat desa diharapkan bisa memotong 50 persen pergerakan masyarakat, dengan demikian kerja daerah tidak terkuras habis di tingkat kabupaten.
“Kita juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan melakukan pencegahan, penutupan buka tutup sekitar 11 titik yang ada di kabupaten Bone Bolango,” jelas Hamim.
Sedangkan jalan-jalan alternatif yang menghubungkan antara Kota dan Bonebol diserahkan kepada gugus covid tingkat desa.
Untuk pasar, sudah dilakukan secara online dengan menggunakan aplikasi Halo Patali. Dimana masyarakat bisa memesan kebutuhannya lewat aplikasi itu.
“Hari ini sudah siap untuk tujuh kecamatan, semua pasar mingguan kita tutup. Kita ganti jadi pasar harian yang buka dari jam 6 sampai jam 9 pagi. Insyallah bisa menghentikan penyebaran Covid-19 di Gorontalo,” tandas Bupati dua periode itu. (Pras/gopos)