GOPOS.ID, GORONTALO – Langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo membangun Rumah Sakit Hasri Ainun Habibie Gorontalo semakin mendekati kenyataan. Dalam waktu yang tak lama lagi, pembangunan rumah sakit yang menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) itu akan dilelang.
Kepastian itu datang seiring langkah Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, yang melaporkan kesiapan lelang RS Ainun Gorontalo kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa, Senin (9/3/2020).
“Hari ini saya bertemu Pak Suharso untuk menyampaikan rencana lelang RS Ainun. Proyek ini sejak awal mendapat atensi dan asistensi dari Bappenas bersama sejumlah kementrian lainnya,” ujar Rusli Habibie.
Menurut Rusli Habibie, dokumen lelang saat ini sudah hampir selesai. Sebelum itu, pemprov sedang menunggu tim pendampingan dari Kejaksaan Tinggi Gorontalo.
“Surat pemprov sudah dibalas oleh kejaksaan tinggi. Hari ini sudah keluar SK tim pendampingan. Tahap berikutnya tinggal merampungkan dokumen lelang atau RFP (request for proposal),” ungkap Gubernur Gorontalo dua periode itu.
RS Ainun Gorontalo menjadi perhatian Menteri Bappenas Suharso Monoarfa. Ia menyebut skema KPBU menjadi solusi bagi daerah yang butuh membangun layanan dasar namun terkendala APBD yang minim.
Dengan skema KPBU, memungkinkan pemerintah daerah membangun infrastruktur tanpa biaya besar dalam satu tahun anggaran. Jasa atas layanan infrastruktur yang dibangun swasta dibayar pemerintah setiap tahun dengan jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan.
Sementara itu hasil perhitungan konsultan dan rekomendasi aparat penegak hukum, nilai pengembangan RS Ainun ditaksir Rp596 miliar. Angka itu relatif lebih kecil dari perhitungan awal sebesar Rp801 miliar.(adv-02/gopos)