GOPOS.ID, LIMBOTO – Sejumlah pedagang Pasar Limboto, Kelurahan Kayubulan, Kabupaten Gorontalo mengeluhkan penurunan omset. Situasi itu disinyalir terjadi setelah adanya pembangunan dan penataan pasar.
Iwan Lamasika, salah seorang pedagang Gula Aren dan Sendal, mengungkapkan dirinya mewakili beberapa pedagang yang ada di pasar Limboto berharap pembangunan pasar yang belum rampung disegerakan.
“Pekerjaan yang belum selesai ini sangat menggangu aktifitas kami dan menganggu jalan sebab adanya material pembangunan,” ungkap ditemui gopos.id di pasar Limboto Kelurahan Kayubulan, Kamis (16/9/2021).
Pria asal Desa Tunggulo, Kecamatan Limboto Barat ini mengaku dirinya berserta para pedagang lainnya mengalami kerugian omzet sebab tempat yang baru mereka tempati tak mendatangkan pengunjung.
“Ditempat yang lama kami biasanya mendapatkan penghasilan sampai ratusan ribu sekarang tinggal puluhan ribu saja,” terangnya.
Iwan menjelaskan, dirinya terpaksa pindah kembali ditempat semula dia berjualan walau di tempat tersebut terdapat batu dan pasir material pembangunan pasar.
“Terpaksa saya harus pindah kembali untuk mengembalikan lagi ekonomi saya yang berkurang beberapa Minggu lalu,” katanya.
“Kalau nanti disuruh pindah lagi, ya pa boleh buat, intinya yang kami ingin sampaikan agar pekerjaan ini segera diselesaikan,” tandasnya.
Sementara itu bagian yang bertanggung jawab akan pasar tersebut yakni Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kabupaten Gorontalo, Gusti Tomayahu mengungkapkan soal pekerjaan dan pembangunan pasar memang sudah seperti itu aturannya yakni secara bertahap.
“Pasar tersebut di pastikan akan rampung pada akhir Desember nanti,” ungkapnya ditemui gopos.id di ruang kerjanya.
Gusti menjelaskan, kita memang dari awal sudah mengatur pedagang tersebut dan juga sudah ada beberapa tempat kosong yang mereka bisa jadikan sebagai tempat jualan.
“Kita sengaja lakukan ini supaya pekerjaan dan penjualan tak saling mengganggu,” tegasnya.
Gusti mengatakan, memang sebelumnya awal pembangunan pasar pihaknya sudah pernah mengundang beberapa perwakilan untuk memberitahukan hal tersebut soal pekerjaan ini.
“Kita juga sudah pernah mensosialisasikan hal tersebut ke pedagang pasar,” ujarnya.
Gusti membeberkan, pihaknya juga tidak merelokasi seluruh pedagang saat pembangunan namun hanya menggeser tempat mereka berjualan.
“Setiap ada satu pekerjaan mereka di geser, tiba lagi satu pekerjaan mereka akan digeser intinya hanya berpindah saja,” katanya.
Lanjutnya, memang dari beberapa diantara mereka tak menyetujui hal tersebut lalu juga ada yang sempat mengeluh akan hal tersebut namun ini dilakukan untuk kebaikan mereka juga.
“Kalau kita hentikan perkejaan juga akan merugikan pihak kita sendiri maka dari itu kami akan terus lanjutkan,” jelasnya.
Terakhir dirinya berpesan kepada pedagang agar sabar menunggu hingga pekerjaan selesai karena pihaknya telah sepenuhnya berupaya mendesain pekerjaan dan aktivitas masyarakat serta pedagang di pasar tersebut agar tak saling berbenturan.
“Ini kita lakukan agar pasar limboto menjadi pasar andalan di Kabupaten Gorontalo yang berstandar nasional,” pungkas Gusti. (Putra/Gopos).