GOPOS.ID, GORONTALO – Pengisian Penganti Antar Waktu (PAW) Wakil Bupati Kabupaten Gorontalo memanas lagi. Kali ini situasi tersebut bukan dipicu tarik ulur kandidat yang akan diusulkan.
Munculnya nama Hamid Kuna dalam rekomendasi Dewan Pengurus Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP) membuat tensi politik di Kabupaten Gorontalo kembali kencang.
Sedianya, bukan hanya Hamid Kuna saja nama yang tercantum dalam rekomendasi PAW Wabup Gorontalo. Nama lainnya yang tertera adalah Arifin Djakani, kader Partai Demokrat. Namun keterkejutan publik datang seiring munculnya Hamid Kuna.
Baca juga : Sukses HKSN, Mensos Beri Penghargaan ke Nelson
Selama ini nama Hamid Kuna memang jarang diperbincangkan dalam polemik pengisian kursi yang ditinggalkan Fadli Hasan. Kalaupun dikaitkan dengan Partai Hanura yang turut dijalin komunikasi oleh tim penjaringan DPC PPP Kabupaten Gorontalo, maka nama yang muncul adalah Guntur Thalib. Apalagi tim yang diketuai Alex Maga itu menemui langsung Guntur Thalib.
Munculnya nama Hamid Kuna dalam rekomendasi PAW Wabup sepertinya tak ingin diperlebar oleh DPP PPP. Wakil Sekretaris DPP PP Muhalim Litty menegaskan bila dua nama yang direkomendasi merupakan hasil keputusan DPP.
“Jangan dijadikan polemik diinternal. Ini merupakan keputusan DPP,” tegas Muhalim saat menyerahkan SK Rekomendasi PAW Wabup Kab.Gorontalo ke DPC PPP Kabupaten Gorontalo, Selasa (8/1/2019).
Baca juga : Nelson-Idah Dianugerahi Satya Lencana
Di sisi lain, Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo yang juga Ketua DPW PPP mengaku belum menerima rekomendasi DPP terkait PAW Wabup Gorontalo. Karena itu ia merasa kaget munculnya dua nama kandidat PAW Wabup.
“Saya akan menunggu surat itu. Nanti kita akan lihat mekanismenya bagaimana,” tegas Nelson.(adm-02)