GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Pasca dibuka pada Senin (25/4/2022). Aktivitas pasar senggol di kota Gorontalo masih sepi pengunjung. Situasi tersebut berbeda dengan masa-masa sebelum pandemi Covid-19.
Pasar senggol merupakan pasar tradisional masyarakat Gorontalo. Uniknya, pasar ini digelar sekali dalam setahun, hanya pertengahan bulan suci ramadhan sampai hari raya idul fitri. Semenjak pandemi Covid-19, pemerintah melakukan pembatasan terhadap pelaksanaan kegiatan yang melibatkan masyarakat dalam jumlah yang banyak. Seiring dengan itu, dua tahun terakhir pelaksanaan pasar senggol di Kota Gorontalo tidak diperbolehkan.
Pada bulan suci Ramadan 1443 Hijriah. Pemerintah kota Gorontalo mengizinkan kembali pelaksanaan pasar senggol, dengan ketentuan jumlah pedagang dibatasi hanya 50 persen, berbeda dengan tahun sebelum Covid-19. Seiring dengan adanya pembatasan jumlah pelapak. Pengunjung pasar senggol pun terlihat sepi.
“Kami diberikan kesempatan untuk berdagang kembali setah dua tahun tidak diizinkan pemerintah, akibat pandemi Covid-19. Dengan dibukanya pasar senggol ini bisa meningkatkan pendapatan ekonomi kami,” kata Zaenab, salah satu pedagang, Selasa (26/4/2022).
Pantauan gopos.id pukul 21.00 Wita pengunjung pasar senggol tidak membeludak, orang-orang masih bisa berjalan dengan leluasa untuk membeli dan memilih-milih barang. Pasar senggol kota Gorontalo mulai beroperasi pada hari Senin, (25/4/2022). Ruas jalan Raja Eyato tetap bisa dilalui meskipun sempat terjadi penumpukan kendaraan sepeda motor, roda tiga, dan roda empat. Namun hal itu tidak berlangsung lama, lalu lintas kembali normal. (Sari/gopos)