GOPOS.ID, GORONTALO – Di masa akhir Ramadan, jumlah aktivitas di Kota Gorontalo meningkat pesat. Toko pakaian, grosir dan toko penjualan Handphone sampai Jumat (22/5/2020) sebagian toko-toko masih membuka toko mereka.
Padahal Gubernur Gorontalo sudah memerintahkan untuk toko non pangan wajib ditutup mulai pukul 17.00 WITA Kamis (22/5/2020) kemarin hingga 7 hari kedepan.
Dari pantauan gopos.id sejak pukul 09.00 WITA, sejumlah toko pakaian masih terang-terangan membuka toko mereka. Bahkan akibat dari aktivitas tersebut membuat aktivitas jalan raya dan di dalam toko dipadati pembeli.
Protokol kesehatan untuk menjaga jarak diindahkan oleh pengunjung. Tidak hanya itu, sebagian toko lainnya kucing-kucingan dalam membuka toko mereka. Di depan halaman parkir di tutup dengan menggunakan tarpal. Namun di dalam toko, terpantau aktivitas yang sangat padat.
Sementara itu dari pantauan gopos.id City Mall Gorontalo dan Karsa Utama dalam kondisi tertutup sejak pagi tadi. Namun di kawasan pertokoan Karsa Utama masih banyak aktivitas pertokoan yang masih buka. Sehingga membuat ruas jalan di kawasan tersebut sempat mengalami kemacetan.
“Pak Gubernur. Masih banyak toko-toko pakaian yang masih buka pak,” ucap warganet lewat akun Instagram gopos.id.
Petugas keamanan diminta tegas untuk menjalankan peraturan tersebut. Sebab sebelumnya Gubernur Gorontalo Rusli Habibie secara resmi mengeluarkan edaran untuk penutupan toko non pangan berlaku mulai 21 Mei hingga 27 Mei 2020.
Baca juga: Tidak Lolos di Jalur Darat, 16 Pemudik ke Gorontalo Tertangkap di Tengah Laut
“Kita tetapkan jam 5 sore ini kita tutup. Kita sudah hubungi Wakapolda, Karo Ops, Satpol dan Perhubungan baik provinsi maupun kota. Ini demi kita semua khusus untuk memutus penyebaran virus corona,” ungkap Rusli dihadapan para awak media, Kamis (21/5/2020).
Langkah ini diambil usai melihat semakin meningkatnya aktifitas jual beli di pusat perbelanjaan. Hal ini menurutnya akan meningkatkan potensi penularan Covid-19 di Provinsi Gorontalo.
“Yang belanja ini bukan hanya dari Kota Gorontalo tapi juga dari kabupaten-kabupaten di luar kota. Sebagian juga tidak mengikuti protokol kesehatan. Makanya harus kami tutup,” lanjut Rusli.
Rusli meminta masyarakat tidak perlu khawatir dalam memenuhi kebutuhan dasarnya saat peraturan ini dikeluarkan. Penutupan ini tidak berlaku bagi para pedagang kebutuhan bahan pangan pokok atau sembako. (andi/gopos)