GOPOS.ID, GORONTALO – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo memproyeksikan perekonomian di Provinsi Gorontalo akan tetap tumbuh hingga akhir 2022. Akselerasi perekonomian di Gorontalo ditunjang oleh beberapa faktor pada sisi permintaan maupun penawaran.
Pada sisi permintaan, peningkatan pertumbuhan ekonomi di Gorontalo didorong oleh meningkatnya konsumsi rumah tangga, membaiknya konsumsi pemerintahan, kinerja ekspor, serta kinerja investasi. Sedangkan dari sisi penawaran, kinerja perekonomian Gorontalo didorong oleh pemulihan lapangan usaha (LU) utama yang meliputi pertanian, Perdagangan Besar dan Eceran (PBE), industri pengolahan, serta transportasi dan pergudangan.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Gorontalo, Ronny Widijarto Purubaskoro, dalam Laporan Perekonomian Provinsi Gorontalo Agustus 2022, menjelaskan pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo pada triwulan II 2022 sebesar 4,91. Bila dibandingkan kondisi yang sama pada tahun sebelumnya, capaian pertumbuhan ekonomi Gorontalo pada triwulan II 2022 menunjukkan optimisme di tengah risiko peningkatan kasus berbagai varian Covid-19.
“Ekspektasi masyarakat akan kondisi ekonomi ke depan masih cukup optimis. Hal itu tercermin pada Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) dan Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) di Gorontalo yang bernilai lebih dari 100 pada tiga bulan terakhir,” ujar Ronny.
Konsumsi masyarakat di Gorontalo diperkirakan akan membaik pada 2022. Hal itu seiring berlanjutnya program bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH), serta membaiknya mobilitas masyarakat seiring pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Kinerja perekonomian di Gorontalo juga ditopang meningkatnya belanja pemerintah. Baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah di Gorontalo. Seperti adanya pencairan gaji ke-13 bagi pegawai, pembayaran kontrak berbagai proyek infrastruktur pada triwulan III 2022, serta peningkatan realisasi anggaran oleh pemerintah pada triwulan III 2022.
“Kinerja ekspor Gorontalo baik antar provinsi maupun ke luar negeri diperkirakan akan membaik seiring tren peningkatan harga jagung internasional. Secara year on year, pada Juli 2022 harga jagung internasional mengalami kenaikan sebesar 16 persen,” ungkap Ronny.
Lebih lanjut Ronny mengungkapkan, kinerja investasi di Gorontalo 2022 akan membaik seiring berlanjutnya tren pertumbuhan investasi pada triwulan IV 2021. Investasi di Gorontalo pada triwulan II 2022 didorong oleh berbagai pekerjaan konstruksi pada sektor listrik; industri olahan khususnya industri kayu, dan konstruksi pertambangan.
“Secara umum kinerja perekonomian Gorontalo pada 2022 diperkirakan meningkat seiring membaiknya kinerja baik pada komponen investasi, konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, serta ekspor,” tutur Ronny.
Sementara itu dukungan program pemerintah daerah terhadap produksi pertanian menjadi salah satu faktor pendukung pemulihan pada lapangan usaha pertanian. Berbagai program peningkatan produksi dan produktivitas yang digulirkan Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo pada 2022 akan mendorong kinerja sektor pertanian.
Demikian pula lapangan usaha pada Perdagangan Besar dan Eceran (PBE). Pelonggaran mobilitas masyarakat yang telah dua kali vaksinasi Covid-19, membuat kinerja lapangan usaha PBE membaik.
“Dorongan perbaikan lapangan usaha perdagangan besar dan eceran lebih lanjut berasal dari momentum hari besar keagamaan, Ramadan dan Idulfitri. Selanjutnya dibarengi dengan pelonggaran pembatasan fisik,” urai Ronny.
Pelonggaran mobilitas warga juga turut berdampak terhadap membaiknya lapangan usaha transportasi dan pergudangan. Transportasi angkutan udara pada Juli 2022 mengalami pertumbuhan 540 persen (yoy), dan mencapai 544 persen pada Agustus 2022 (yoy).
“Membaiknya belanja modal pemerintah dan dunia swasta mendorong perbaikan kinerja lapangan usaha konstruksi,” ungkap Ronny.
Membaiknya perekonomian juga diperkirakan oleh optimisme dunia usaha dengan komitmen investasi yang dilakukan pada 2022. Khususnya dunia usaha pada sektor industri pengolahan, listrik, pertambangan, dan pertanian.(hasan/gopos)