GOPOS.ID, GORONTALO – Operasi bibir sumbing di Rumah Sakit Hasri Ainun Habibie telah berstandar Internasional. Hal ini juga langsung diapresiasi oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo.
Operasi Bibir Sumbing Gratis tersebut dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi, RSUD dr. Hasri Ainun Habibie dan Yayasan Anugerah Sentosa serta Smile Train Indonesia.
Hal itu disampaikan Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan, Sutan Rusdi, Jumat (06/01/2023) saat bertemu dengan tim dokter yang melakukan operasi.
“Hal ini sangat bagus sekali dan dibutuhkan oleh Provinsi Gorontalo dimana pasien kita yang harus dioperasi berjumlah 54 orang hanya dalam waktu seminggu karena kondisi yang sangat kita butuhkan, bagaimana selain pemerintah melaksanakan operasi gratis yang mana APBD kita terbatas membiayai ini, kita sangat berterima kasih kepada yayasan yang telah memilih Gorontalo,” ungkapnya.
Sutan berharap kegiatan ini bisa dilaksanakan berkelanjutan sehingga bisa menjangkau lebih banyak lagi masyarakat yang sangat membutuhkan.
“Kita harapkan bukan hanya sekali ini saja kalau bisa mereka agendakan ke Gorontalo kita berharap begitu mungkin bisa menambahkan jumlah (yang akan dioperasi) berikutnya,” ujar Sutan.
Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Sutan Rusdi didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Yana Yanti Suleman dan Staf Ahli Gubernur Misranda E. U. Nalole bertemu dengan Tim dokter dari Yayasan Anugerah Sentosa yang berafiliasi dengan Smile Train yang akan melakukan operasi bibir sumbing.
Senada dengan Asisten bidang Ekonomi Pembangunan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Yana Yanti Suleman menyatakan mendukung pelaksanaan kegiatan ini dan tidak menyangka jumlah yang mendaftar melebihi jumlah yang ditargetkan.
“Ini menggambarkan di Provinsi Gorontalo masih banyak kasus baik bibir sumbing sebatas bibirnya saja bahkan sampai di langit-langit mulut dan diupayakan akan selesai dalam sehari dengan catatan ada beberapa pasien nanti kembali akan direkonstruksi tahap awal dan akan dilakukan operasi sekarang kemudian selanjutnya akan kembali tim untuk melakukan tahap selanjutnya, baik tahap kedua maupun ketiga,” kata dia.
Lanjut Yana kegiatan ini akan berlanjut karena sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Yana juga mengatakan ada hubungan antara stunting dengan kasus bibir sumbing.
“Kami menghimbau masyarakat untuk menjaga gizi agar kejadian bibir sumbing dapat kita turunkan bersama ,jadi yang berisiko terhadap bibir sumbing bisa kita cegah dengan jalan gizi yang optimal sejak bahkan perempuan masih menjadi wanita usia subur sampai dengan dia melahirkan anak dengan sempurna. Jadi dengan demikian kami akan melakukan kegiatan ini secara rutin, memastikan masyarakat tidak bertambah lagi angka bibir sumbing di provinsi Gorontalo,” ujar Yana.
Sementara itu Ketua Tim dokter yang akan melakukan operasi bibir sumbing dari Yayasan Anugerah Sentosa yang berafiliasi dengan Smile Train, Agus Santoso Budi mengungkapkan harapannya agar pelaksanaan kegiatan ini bisa diikuti oleh masyarakat yang mempunyai anak dengan bibir sumbing dengan harapan bisa dilakukan secara terus-menerus.
“Tim kami gabungan ahli bedah plastik kemudian ahli anestesi yang berasal dari Jogjakarta, Cirebon, Surabaya dan dari Luwuk dengan jumlah 10 orang,” ucap dia.
Agus juga menjelaskan teknik operasi yang digunakan menggunakan standar internasional.
“Dan rumah sakit ini (dr. Hasri Ainun Habibie) juga kami daftarkan sebagai rumah sakit afiliasi Smile Train Internasional jadi levelnya nanti akan sama dengan rumah sakit internasional,” tandasnya.
Jumlah pasien yang mendaftar sebanyak 54 orang dan berhasil dioperasi sebanyak 51 orang dan 3 orang dinyatakan belum bisa dioperasi karena tidak memenuhi syarat. (putra/Gopos)