GOPOS.ID, GORONTALO – Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis penanganan stunting Kabupaten Bone Bolango yang terdiri dari Dinas Kesehatan, Bappeda, dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) pelaksanaan pelaporan aksi konvergensi penanggulangan stunting.
“Tujuan bimtek ini agar mempermudah tim pelaksana aksi dalam melaksanakan setiap tahapan aksi konvergensi,” ungkap Jawahir asal Bangda, Kemendagri, usai bimtek, Senin (19/4/2021).
Jawahir mengatakan, pelatihan pelaporan aksi konvergensi dilaksanakan agar OPD teknis penanganan stunting di Bone Bolango dimudahkan dalam melaporkan pelaksanaan 8 aksi konvergensi.
Baca juga: Dinkes Bone Bolango Terima 17 Mahasiswa Magang Prodi Ilmu Gizi, UG
Sementara itu, Kepala Bidang Binkesmas Dinkes Bone Bolango, Roos Panai menyebutkan, peserta bimtek melakukan simulasi menggunakan website monitoring bangda terbaru dalam sistem pencatatan dan pelaporan.
“Saya kira banyak hal yang kami dapatkan dari bimtek ini. Termasuk di dalamnya terkait perubahan dalam laporan-laporan yang menggunakan website yang baru,” kata Roos.
Usai bimtek, Roos berharap kegiatan konvergensi 8 tahapan aksi tercatat dan dapat dilaporkan langsung ke Pemerintah Pusat.
Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Pemdes, Arlince Husain turut mengikuti bemtek tahapan aksi konvergensi stunting. Menurut Arlince, pelatihan semacam ini penting dilaksanakan untuk mempermudah penanganan stunting di Bone Bolango khususnya dalam pencatatan dan pelaporan.
Arlince mengatakan, pemberdayaan masyakarat melaksanakan tugas dalam aksi ingtegrasi stunting pada tahapan aksi ke4 dan 5. Yakni memberikan kemapastian hukum bagi desa untuk menjalankan peran dan kewenangan desa intervensi gizi terintegrasi.
“Dan memastikan tersedianya dan berfungsinya kader yang membantu pemerintah desa dalam pelaksaan intervensi gizi terintegrasi di tingkat desa,” bebernya.
Arlin memastikan, pemberdayana masyarakat dan desa melibatkan para kader pembangunan manusia dalam penanganan dan pencegahan stunting di Bone Bolango khusunya di desa. (muhajir/gopos)