GOPOS.ID, GORONTALO – Kepergian sosok Kiai kharismatik, Maimoen Zubair atau lebih dikenal Mbah Moen mengundang rasa duka yang mendalam di kalangan masyarakat. Tak terkecuali bagi elit politik dan kader PPP (Partai Persatuan Pembangunan) di Gorontalo.
Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan itu diketahui meninggal di Makah, Selasa (6/8/2019) di usianya ke 90 tahun. Kepergiannya membuat jagad tanah air merasa lehilangan termasuk Gorontalo.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PPP Gorontalo Nelson Pomalingo mengungkapkan, kepergian sosok Mbah Moen sangat dirasakan oleh pihaknya.
“Kita merasa kehilangan karena beliau Dewan Syariah kita (PPP). Beliau (Mbah Moen) selalu memberikan nuansa kedamaian dan yang paling utama adalah nuansa keagamaan,” ujar Nelson kepada gopos.id, Selasa (6/8/2019).
Baca juga: Wali Kota Gorontalo Imbau Warga Shalat Gaib untuk Mbah Moen
Menurut Nelson, pria kelahiran 28 Oktober 1928 dan Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang itu selalu hadir dalam rangkaian kegiatan partai. Termasuk ikut membangun bangsa bersama pemerintah.
“Tidak hanya membangun partai, beliau juga berkolaborasi dengan pemerintah baik di daerah maupun nasional,” beber Nelson.
Bagi PPP Gorontalo, lanjut Nelson Pomalingo, Mbah Moen adalah sosok yang selalu memikirkan pembangunan negara melalui politik dalam kegiatan keagamaan.
“Saya baru satu tahun setengah bergabung dalam politik, dan beliau sudah berapa kali bertemu dengan saya. Cara berpikirnya luar biasa. Mungkin karena hatinya yang benar. Berpikir yang bagus dan menjadi pedoman bagi kita,” tandas pria yang menjabat Bupati Gorontalo itu. (muhajir/gopos)