GOPOS.ID, GORONTALO – Tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Gorontalo terus berlanjut. Calon petahana Nelson Pomalingo direncanakan akan memulai cuti dalam menangani urusan pemerintahan di Kabupaten Gorontalo pada tanggal 26 September sampai 5 Desember mendatang.
Artinya tersisa kurang lebih 6 hari lagi Nelson merealisasikan program kerjanya di tahun 2020 ini. Namun dibalik itu, tugas baru akan diemban oleh sosok baru hasil proses Pergantian Antar Waktu (PAW) oleh DPRD Kabupaten Gorontalo, Herman Walangadi. Meski pelantikannya menunggu surat keputusan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Dalam proses PAW itu, ada dua nama yang diusulkan yaitu, Herman Walangadi (Demokrat) dan Ahmad Lihu (PPP). Namun secara mengejutkan, dalam proses pemilihan oleh anggota DPRD Kabupaten Gorontalo Herman Walangadi berhasil memperoleh suara terbanyak.
Pemilihan diikuti oleh 34 anggota legislatif (aleg) Dekab Gorontalo. Sedianya anggota Dekab Gorontalo berjumlah 35 orang. Akan tetapi satu orang absen dikarenakan sedang sakit.
Dari hasil pemilihan, Herman Walangadi memeroleh sebanyak 22 suara. Sementara Ahmad Lihu mengantongi 12 suara.
Dengan demikian, di masa cuti Nelson yang kurang lebih 3 bulan hingga waktu pencoblosan, pemerintahan akan sepenuhnya ditangani oleh Herman Walangadi. Kondisi ini tentu menguntungkan calon dari Partai Demokrat yang juga mengusung calon sendiri di Pilkada 2020. Demokrat berkoalisi dengan Hanura dan Gerindra untuk maju di Pilkada 2020.
Kondisi ini Nelson harus hati-hati selama masa cuti mendatang. Baik di internal pemerintahan maupun di internal partai. Bisa saja, ada oknum-oknum yang ingin memanfaatkan situasi tersebut untuk mengambil keuntungan dan malah menyerang Nelson di masa cuti nanti. Kondisi itu sudah terjadi di beberapa kasus pemilihan kepala daerah (Pilkada).
Meski demikian, Ketua DPC PPP Kabupaten Gorontalo Syam T. Ase kepada wartawan menganggap proses PAW yang dimenangkan kader Partai Demokrat tersebut bukan sebuah kekalahan. Melainkan wujud dari kekuatan dan solidaritas antara PPP dengan Partai Golkar, dalam pemilihan PAW Wabup.
“Sebuah pembuktian bahwa Partai Golkar dan PPP itu solid, kita dapat 12 suara, minus 1 karena Saudara Iskandar berhalangan dan tidak bisa hadir,” ucap Syam T. Ase seperti dilansir habari.id [Selengkapnya baca: PAW Wabup Tak Pengaruhi Kekuatan PPP Dan Golkar Di Pilkada 2020]
Menurutnya bahwa jika dipresentasikan dari 35 suara, koalisi PPP-Golkar punya kurang lebih 40 persen suara. Itu sudah cukup untuk memperjelas posisi koalisi.
Baca juga: Siap Menangkan Nelson-Hendra, Golkar Solidkan Internal Partai
“Kita justru optimis, PPP dan Golkar di Pilkada Insyallah kita akan tampil sebagai pemenang dengan 40 persen suara jika dibawa ke Pilkada. Ditambah dengan ketokohan Prof Nelson dan hasil kerjanya selama ini, tidak ada yang harus dikhawatirkan. Dan contoh dekat adalah posisi sekarang bisa dilihat di lembaga legislatif, di pimpin oleh PPP dan wakil pimpinan adalah Golkar,” jelasnya.
Disisi lain, Disisi lai, PAW Wabup terpilih Herman Walangadi memastikan bahwa dirinya akan independent dalam menjalankan roda pemerintahan di Kabupaten Gorontalo di sisa periode ini.
Politisi Partai Demokrat ini menegaskan, selama masa bertugas dirinya akan menjalankan kewajibannya dengan netral dan tanpa tendensi atau kepentingan politik tertentu.
“Saya tunggu dilantik dulu kemudian akan menjalankan segala tugas-tugas PAW Wabup,” ungkap Herman, Selasa (15/09/20). (andi/gopos)