GOPOS.ID, GORONTALO – Kabar pencopotan Marten Taha sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Kota Gorontalo ditanggapi dingin oleh partai Nasional Demokrat (NasDem) usai mengusung mantan Walikota Gorontalo itu sebagai Calon Wakil Gubernur mendampingi Tonny Uloli menggantikan Rustam Akili.
Menurut politisi partai NasDem Gorontalo Alyun Hippy, pencopotan Marten Taha merupakan hak konstitusional partai Golkar atas pelanggaran yang dilakukan oleh kader partainya.
Alyun juga menegaskan, pihaknya tidak ada kaitannya dengan pencopotan Marten Taha dan menghargai apa yang menjadi keputusan DPD I Partai Golkar.
“Itu hak konstitusional partai Golkar, ini sama sekali tidak ada urusan dengan kami. Kami sangat menghargai sikap Golkar,” kata Alyun ditemui Senin (9/9/2024).
Terkait pencalonan Marten sebagai Cawagub Tonny Uloli, Alyun menyebutkan pihaknya melihat sisi politis, bukan milik partai tertentu. Kemampuan seseorang dalam memimpin dan menciptakan kemajuan tidak bisa dibatasi oleh partai.
“Pak RG (Rachmat Gobel) melihat Marten punya potensi dan kemampuan untuk memajukan Gorontalo. Selain itu, ada kesamaan visi saat berdiskusi dengan Pak Marten sehingga ini yang menjadi dasar partai Nasdem mengusung Marten menggantikan Rustam Akili,” tegas Alyun.
Lebih jauh, Alyun menyebut bahwa sampai dengan saat ini pihaknya tidak berminat menjadikan Marten sebagai kader Nasdem. Bahkan sejak awal komitmen mengusung Marten, pihaknya tidak pernah menawarkan Marten untuk bergabung dengan Nasdem.
Namun, Alyun tidak menampik jika pihaknya akan dengan tangan terbuka menerima Marten Taha apabila keinginan untuk bergabung dengan Partai Nasdem datang dari keputusannya secara pribadi.
“Bagi kami, semua berhak memajukan Gorontalo, apapun latar belakang partainya. Pak RG sudah melampaui hal itu, jadi tanpa harus gabung dengan Nasdem selama memiliki visi pembangunan yang sama maka Nasdem akan siap pasang badan,” pungkasnya.(Abin/Gopos)