GOPOS.ID, GORONTALO – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Prof.Dr. Fadel Muhammad, mendukung langkah Pemerintah untuk membangun Pabrik Kelapa Sawit (PKS) mini dan minyak goreng sawit berbasi koperasi. Diharapkan kebijakan tersebut dapat menyelesaikan masalah di bagian hilir saja, tetapi juga terkait dengan hulu yakni bagaimana meningkatkan produktivitas Tandan Buah Segar (TBS) yang masih rendah.
Fadel Muhammad mengemukakan, produktivitas TBS masih rendah dipengaruhi oleh dua faktor penting. Pertama, tidak adanya delivery system atau layanan sarana produksi yang prima. Kedua, pembinaan oleh penyuluh pertanian.
“Delivery system yang memenuhi kriteria cepat/tepat waktu, harga layak, mudah, sangat penting disediakan oleh koperasi yang meliputi penyedia bibit berkualitas, pupuk dengan harga layak, jasa alat mesin pertanian dan permodalan agar produksi petani lebih efisien dan mendapat harga yang layak (reasonable price),“ tutur Fadel Muhammad dalam keterangan tertulis.
Fadel Muhammad berharap rencana itu harus dibuat secara profesional dan sistematis. Dimulai dengan identifikasi dan inventarisasi kawasan perkebunan rakyat yang memenuhi skala ekonomi. Selanjutnya dibuat master plan dan detil engineering design-nya.
“Tidak kalah penting pula adalah penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola koperasi. Mulai dari pengawas atau pembina, ketua, manager, hingga divisi-divisi pelayanan agar mampu melayani pekebun secara prima,” urai senator asal Provinsi Gorontalo itu.
Lebih lanjut mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini mengatakan, untuk pengawalan dan pembinaan di lapangan kepada petani sawit sangat diperlukan keberadaan penyuluh pertanian swadaya yang direkrut dan digaji oleh Koperasi dari tenaga muda profesional tamatan sekolah kejuruan, politeknik pembangunan pertanian, dan sarjana pertanian lulusan universitas. Sebab sampai sekarang kebutuhan satu penyuluh satu desa untuk membina tanaman pangan saja belum cukup.
“Kemenkop-UMK dan Kementrian Pertanian perlu duduk bersama merumuskan hal ini sehingga harapan kita koperasi petani bisa menjadi prime mover (penggerak utama) pembangunan ekonomi nasional dapat kita wujudkan,” kata Fadel Muhammad.
Sebelumnya, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop-UKM) Teten Masduki seusai rapat bersama Presiden Joko Widodo pada 18 Juli 2022, menyampaikan Pemerintah berencana membangun Pabrik Kelapa Sawit (PKS) mini dan minyak goreng sawit berbasis koperasi. Hal ini dilakukan sebagai salah satu solusi untuk menyerap tandan buah segar (TBS) dari petani kelapa sawit yang sulit dijual karena harganya yang rendah atau petani yang tidak memiliki teknologi untuk mengolah sawitnya menjadi CPO dan RPO.(hasan/gopos)