GOPOS.ID, GORONTALO – Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menangkal stunting. Ajakan ini disampaikan Gusnar Ismail pada peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Tingkat Provinsi Gorontalo yang berlangsung di halaman Citimall Gorontalo, Jumat (11/7/2025).
Menurut Gubernur Gusnar Ismail, angka stunting di Gorontalo masih cukup tinggi. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, dan kuat.
“Hasil Survei Kesehatan Indonesia yang diumumkan Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting di Provinsi Gorontalo turun dari 26,9 persen pada 2023 menjadi 23,8 persen pada 2024,” ungkap Gusnar Ismail.
Langkah strategis dalam upaya penurunan prevalensi stunting adalah meningkatkan cakupan layanan program pemerintah sehingga dapat dirasakan masyarakat. Peran aktif petugas lapangan Keluarga Berencana (KB), Kader KB serta tim pendamping keluarga menjadi bagian penting yang turut memberikan kontribusi positif.
“Mari kita bahu membahu, bersinergi, dan berkolaborasi seluruh dinas jawatan, organisasi perangkat daerah, serta organisasi kemasyarakatan untuk mewujudkan upaya percepatan penurunan stunting di Provinsi Gorontalo,” imbau Gusnar Ismail.
Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Nopian Andusti, menyampaikan keluarga adalah pondasi utama dalam pembangunan bangsa. Keluarga yang kuat dan harmonis akan melahirkan generasi yang berkualitas, berakhlak mulia, dan memiliki kemampuan untuk bersaing di era global. Oleh karena itu, pembangunan keluarga menjadi sangat penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Pembangunan keluarga adalah investasi jangka panjang yang akan membawa dampak positif bagi bangsa. Keluarga yang tangguh akan membentuk negara yang tangguh. Oleh karena itu, kita perlu melaksanakan pembangunan keluarga melalui berbagai program, kegiatan, dan langkah kebijakan yang pro- keluarga,” tutur Nopian.
Menurut Nopian, BKKBN memiliki program strategis (Quick Win) dalam upaya melaksanakan dan mewujudkan Asta Cita Presiden RI. Program stategis tersebut meliputi: Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) berupa upaya berbasis gotong royong untuk mengatasi stunting yang menghubungkan Orang Tua Asuh dengan 1 juta keluarga beriko stuntin.
Selanjutnya Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA) yaitu kegiatan penyediaan tempat penitipan anak dengan pendampingan pengasuhan yang terstandarisasi secara nasional. Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI); sebuah kegiatan yang ditujukan untuk mendorong keterlibatan aktif ayah dan calon ayah dalam pengasuhan anak, pendampingan remaja dan pra remaja untuk menciptakan generasi yang berkualitas. Lansia Berdaya (Sidaya) yakni upaya pendampingan bagi keluarga lansia.
“SuperApps Keluarga yang merupakan layanan platform digital yang terintegrasi untuk berbagai layanan terkait kependudukan dan persoalan keluarga,” kata Nopian.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo, Diano Tino Tandjaju, mengungkapkan tema Harganas tahun ini selaras dengan semangat BKKBN dalam mensosialisasikan lima program prioritas dan menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Terutama dengan Bank Indonesia, untuk menciptakan dampak berkelanjutan dalam pembangunan keluarga berkualitas.
“Kegiatan ini bukan sekadar seremonial, tetapi momentum untuk memperkuat peran lintas sektor dalam membangun keluarga Indonesia yang sehat, tangguh, dan mandiri,” ujarnya.
Peringatan Harganas tingkat Provinsi Gorontalo akan berlangsung 11-13 Juli 2025 dan diisi dengan berbagai kegiatan seperti Wisuda Sekolah Lansia, pelayanan KB, pameran UMKM, dan berbagai acara edukatif lainnya.(hasan/gopos)