GOPOS.ID, GORONTALO – Berbagai langkah dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo, menyikapi kekeringan yang terjadi akibat musim kemarau. Selain distribusi air bersih ke wilayah yang mengalami kekeringan, Pemkab Gorontalo juga turut menggelar salat istisqa untuk meminta hujan, Rabu (18/9/2019).
Salat istisqa untuk minta hujan dipusatkan di halaman rumah dinas Bupati Gorontalo pukul 06.10 wita. Bertindak sebagai imam, Kadhi Limboto, H.Karim Busalo. Hadir dalam pelaksanaan salat istisqa, Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo, Sekretaris Daerah Kabupaten Gorontalo, Hadijah Tayeb, Ketua TP PKK Kabupaten Gorontalo, Ny. Forry Naway, pimpinan OPD Pemkab Gorontalo serta masyarakat umum.
Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo, mengemukakan berbagai upaya telah dilakukan Pemkab Gorontalo dalam rangka menyikapi musim kering saat ini. Mulai dari pendistribusian air bersih hingga pendistribusian bantuan pangan (beras) untuk masyarakat di wilayah-wilayah yang mengalami kekeringan.
“Hari ini kita menggelar salat istisqa agar kiranya Allah S.W.T dapat menurunkan hujan, sebab sudah lebih dari tiga bulan di wilayah Kabupaten Gorontalo belum turun hujan,” ujar Nelson Pomalingo usai salat istisqa.
Menurut Nelson Pomalingo, ada dua yang menjadi perhatian Pemkab Gorontalo terkait musim kemarau saat ini. Yaitu kekeringan serta kebakaran lahan.
“Pemkab Gorontalo juga sudah menetapkan status darurat bencana kekeringan,” kata Nelson Pomalingo.
Terkait ketersediaan pangan, mantan Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) itu memastikan bila di wilayah Kabupaten Gorontalo dalam keadaan aman. Dalam artian, produksi pangan di Kabupaten Gorontalo masih terjaga.
“Dari 13 ribu hektar sawah yang ada di wilayah Kabupaten Gorontalo sekitar 1.000 hektar yang puso. Begitu pula untuk jagung ada sekitar 10 persen yang gagal panen. Ini artinya untuk produksi pangan di Kabupaten Gorontalo masih dalam posisi aman,” tutur Nelson Pomalingo menjelaskan.(adm-02/gopos)