GOPOS.ID, TILONGKABILA – Permasalahan stunting dan kemiskinan masih menjadi issue hangat yang terus digenjot oleh Pemerintah Kabupaten Bone Bolango. Berbagai upaya pun dilakukan mulai dari rapat koordinasi, pembentukan tim, best practice, studi tiru di luar daerah hingga rapat kemitraan.
Bahkan terkini Wakil Bupati Bone Bolango, Merlan S. Uloli, menegaskan pihaknya siap berkorban jiwa raga guna menjadikan Kecamatan Tilongkabila jadi pilot project penurunan stunting dan kemiskinan di Bone Bolango.
“Tugas yang mulia ini harus tetap kita laksanakan. Saya sebagai Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) dan Penurunan Stunting sudah mulai bulan Januari bekerja dan siap mempertaruhkan jiwa raga untuk penurunan stunting dan kemiskinan di daerah ini,”tegas Wabup Merlan S. Uloli saat memimpin Rapat Penurunan Stunting dan Kemiskinan di Aula PKBM Desa Bongoime, Kecamatan Tilongkabila, Jumat (24/3/2023).
Wakil Bupati perempuan pertama di Bone Bolango itu, mengatakan saat ini hasil gelar ukur ulang anak stunting telah selesai. Dari pengukuran itu, ia menuturkan ada perubahan data terbaru yang harus diintervensi melalui dana desa dengan rujukan yang telah disiapkan.
“Dengan cara ini saya berharap akan ada keseragaman program untuk intervensi stunting yang saat ini masih stagnan,”tutur Merlan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango dr. Meyrin Kadir menambahkan data dari hasil gelar ukur ulang yang dilakukan menunjukan semua desa sudah turun angka stunting.
“Pada Kecamatan Tilongkabila ini kami mencontohkan di Desa Bongoime tersisa 36 balita, Lonuo 10 balita, Tunggulo 26 balita, Permata 7 Balita, dan Berlian 2 balita,”pungkasnya. (Indra/Gopos)