GOPOS.ID, MANADO – Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se Kabupaten Bone Bolango diminta mendukung tekad Pemerintah tuntaskan masalah stunting dan kemiskinan.
Hal ini disampaikan Bupati Bone Bolango, Merlan S Uloli saat membuka Training Optimalisasi Peran Pemerintah Desa dan BPD dalam Proses Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Desa se-Kabupaten Bone Bolango di Hotel Aryaduta Manado, Jumat (7/6/2024).
Bupati Merlan mengatakan, program prioritas di Bone Bolango menurunkan angka kemiskinan dan stunting. Ia menegaskan dirinya tidak ingin meninggalkan bonus demografi anak stunting di masa pemerintahannya.
“Saya ingin masyarakat miskin, stunting dan gizi buruk harus dibantu melalui program kakanda yang sudah berjalan di tengah keterbatasan anggaran. Ketahanan pangan di desa harus memprioritaskan program kakanda berdasarkan data by name by adress,” tegasnya.
Merlan juga mengungkapkan, Pemerintah Daerah juga telah membentuk Satgas Pelayanan Masyarakat Miskin di Mall Pelayanan Publik dan mengaktifkan Auditorium Bone Pesisir guna melayani masyarakat yang jauh dari wilayah tersebut.
“Dengan komitmen dan istiqomah ini Insya allah Bone Bolango menjadi yang pertama keluar dari stunting dan kemiskinan di Indonesia,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa, Kementerian Dalam Negeri, Paudah menjelaskan, tantangan penyelenggaraan pemerintahan desa kedepan ialah posisi desa yang saat ini adalah bagian dari penyelenggaraan pemerintahan dan mensuport pemerintah kabupaten/kota.
“Jadi kedepan harus ada sinergi antara Pemerintah Provinsi, Kabupaten hingga desa dalam mekanisme perencanaan anggaran. Tugas BPD disini ialah bersinergi dengan kepala desa dalam menyusun program prioritas,” pungkasnya.(Indra/Gopos)