GOPOS.ID, BONE BOLANGO – Wakil Bupati Bone Bolango, Merlan S. Uloli mendorong Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DINSOSP3APPKB) serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bone Bolango untuk membuat langkah konkret menekan angka bunuh diri dan pelecehan terhadap perempuan.
Wabup Merlan mengungkapkan saat ini Provinsi Gorontalo khususnya Bone Bolango sedang berada dalam kondisi darurat bunuh diri dan pelecehan terhadap perempuan.
“Saat ini kita sedang darurat bunuh diri dari Januari sampai Juli sudah ada 17 orang Gorontalo yang bunuh diri dan kemarin baru kejadian siswi SMP gantung diri. Kemudian 2 minggu sebelumnya juga anak murid SMP kelas 2 di Desa Talango digilir dan dicabuli oleh 7 pemuda di Tabongo, Kabupaten Gorontalo,”ungkap Merlan di hadapan jajaran ASN pada apel Korpri di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bone Bolango di halaman Kantor Bupati, Senin (19/6/2023).
Merlan menegaskan kejadian tersebut sangat memprihatinkan. Ia pun menghimbau agar para orang tua bisa melakukan kontrol dan menjaga aktivitas anak dalam menggunakan media sosisal yang memiliki efek besar terhadap pergaulan dan informasi yang diterima.
“Jadi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta DINSOSP3APPKB perlu ada langkah-langkah pencegahan yang lebih serius. Jika perlu di sekolah-sekolah harus ada materi penguatan dan bimbingan kepada anak-anak bahwa hidup ini harus survive dan strong. Jadi jangan ketika dimarah oleh orang tua terus mau bunuh diri,”tegas Merlan.
Merlan pun meminta kejadian tersebut jangan didiamkan agar kejadian tersebut tidak terus berulang-ulang. Ia pun menambahkan, angka pencabulan di Bone Bolango paling tinggi se Provinsi Gorontalo dan pelakunya banyak dari kalangan keluarga seperti ayah tiri, paman, kakak dan tetangga.
“Ini sebenarnya masalah daerah kita dan mungkin juga karena faktor ekonomi serta beban hidup,”pungkasnya. (Indra/Gopos)