GOPOS.ID, INDEPTH NEWS – Tinggal 58 hari lagi. Rakyat Indonesia akan menentukan pemimpinan untuk lima tahun mendatang. Apakah pasangan nomor urut o1 Joko Widodo-Ma’ruf Amin? Atau sebaliknya pasangan o2 Prabowo Subianto-Sandiaga S. Uno?
Waktu pertarungan yang semakin sempit membuat masing-masing kubu terus melancarkan strategi merebut kemenangan. Mulai dari tingkat nasional hingga daerah.
Tensi pertarungan itu ikut dirasakan di Gorontalo. Tim koalisi yang menjadi mesin pemenangan Prabowo-Sandi sudah merapatkan barisan. Bahkan sejak jauh-jauh hari tim koalisi pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto–Sandiaga S. Uno sudah mendeklarasikan tim pemenangan. Tim koalisi Prabowo-Sandi juga sudah membentuk tim sayap yang akan berjuang untuk Gorontalo.
Tak mau kalah, tim koalisi pasangan nomor urut 01 Joko Widodo–Maruf Amin juga ikut tancap gas. Dalam waktu dekat kabarnya akan mendeklarasikan diri. Hanya saja, langkah tim yang didominasi para kepala daerah itu sempat diterpa masalah soliditas. Isu perpecahan di tubuh tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf di Gorontalo masih menggelinding.
Bahkan masih lekat di benak masyarakat adalah polemik yang terjadi antara Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dan Bupati Boalemo Darwis Moridu. Meski pada akhirnya keduanya berdamai setelah melihat ada beberapa partai koalisi dan tokoh tertentu memanfaatkan perpecahan tersebut.
Senin, 11 Februari 2019, Ketua Dewan Pembina Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf di Gorontalo Rusli Habibie melakukan pertemuan. Pertemuan yang berlangsung di kediaman pribadi Rusli Habibie itu dihadiri seluruh ketua partai koalisi di Gorontalo. Rapat membahas tentang kesiapan deklarasi serta kebijakan seluruh ketua partai pendukung Jokowi-Maruf untuk pemenangan Pilpres 2019 .
“Ada dua agenda besar yang kita akan hadapi. Yaitu Pilpres dan Pileg. Terlepas dari itu, meski kader kita ada yang maju di Pileg, tetapi mereka juga harus militan untuk menyosialisasikan calon Presiden yang kita usung,” kata Rusli Habibie.
Baca juga : Generasi Milenial, Yuk Kenal Politik
Rusli optimis, bergeraknya mesin partai dan solidnya pimpinan daerah di Gorontalo kemenangan mutlak akan diraih. Tak tanggung-tangung angka kemenangan 80 persen bisa diraih pasangan 01 di Gorontalo.
Hal senada disampaikan Ketua DPW PPP Gorontalo Nelson Pomalingo. Menurut Bupati Gorontalo itu, langkah mempersatukan visi untuk pemenangan Jokowi di Gorontalo sudah dilakukan.
“Insya Allah dengan solidnya kita, optimisme untuk meraih suara 80 persen itu bisa kita wujudkan. Memang selama ini terkesan jalan sendiri-sendiri. Karena partainya, bukan karena kita tidak mendukung pak Jokowi. Kita semua sama, tetap pak Jokowi. Memenangkan Jokowi di Gorontalo,” ucap Nelson.
Dari tim koalisi pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga, Ketua Badan Pemenangan Prabowo-Sandi Gorontalo, Gusnar Ismail sebelumnya menargetkan kemenangan 70 persen. Target itu meningkat dari capaian Prabowo di Gorontalo pada Pilpres 2014.
“Tidak ada yang dianggap menjadi masalah. Caleg dari koalisi akan tetap mensosialisasikan Capres kami. Yang kita angkat isunya harus sama. Menyangkut ekonomi karena hampir rata-rata keluhan yang diteriakkan hari ini adalah menuntut perbaikan ekonomi,” ujar Gusnar saat deklarasi tim pemenangan Prabowo-Sandi di Gorontalo.
Baca juga : Tim Koalisi Jokowi-Maruf Gorontalo Target Menang 80 Persen
Dengan kekompakan yang sudah terjadi sejauh ini, Gusnar optimis bahwa pasangan Prabowo-Sandi bisa menang di Gorontalo.
“2014 Prabowo bisa menang 63 suara koma sekian. 2019 harus di atas itu. Target kita 70 persen,” tutur mantan Gubernur Gorontalo itu. (andi/tim/gopos)