GOPOS.ID, GORONTALO – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Boy Rafli Amar, memberikan apresiasi dan penghargaan ke empat desa di Kabupaten Pohuwato. Masing-masing, Desa Banuroja, Desa Sidorukun, Desa Manunggal Karya, dan Desa Sari Murni.
Apresiasi ini saat Kepala BNPT melaksanakan kunjungan kerja di Provinsi Gorontalo Sabtu (19/09). guna menyaksikan peresmian program Desa Damai atau yang disebut Forum Pemuka Masyarakat Cinta Desa (FORPEACE), di Desa Banuroja Kecamatan Randangan.
Hadir Pula Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim, Rektor Universitas Negeri Gorontalo Eduart Wolok, dan Bupati Pohuwato Syarif Mbuinga.
Menurut Kepala BNPT. Desa Banuroja Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo merupakan desa yang memiliki cerminan Kampung Nusantara. Dengan kerukunan hidup masyarakatnya selama 20 tahun.
Baca juga: Mendes PDTT Tandatangani Prasasti Desa Banuroja Sebagai Desa Pancasila
Sejak awal tahun 2020, Desa Banuroja. Telah dicanangkan sebagai desa praktek toleransi multi etnis dan lintas agama atau dikenal dengan Desa Pancasila.
Sikap toleransi warga Desa Banuroja, terlihat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam menjalani kehidupan dengan sikap toleransi yang tinggi meski memiliki banyak perbedaan dari suku, agama, adat istiadat, dan bahasa. Namun mampu menciptakan kehidupan yang rukun dan damai.
Mengapresiasi kemampuan Desa Banuroja dalam merawat kebhinnekaan dan toleransi. BNPT memberikan penghargaan dan sertifikat kepada 3 desa lainnya. Yakni, Desa Sidorukun, Desa Manunggal Karya, dan Desa Sari Murni.
Kehidupan masyarakat yang rukun dan damai merupakan pegangan yang kokoh bagi masyarakat. Terlebih untuk memerangi dan menangkal paham-paham radikal dan terorisme.
”Desa Banuroja yang menjadi model dalam merawat kebhinnekaan nusantara. Merawat kehangatan, dan hubungan yang harmoni diantara warganya,” jelas Kepala BNPT.
Sehingga kata dia, dalam kurun waktu 20 tahun ini desa ini dapat menciptakan lingkungan yang aman, damai, sejahtera. Serta tangguh dari pengaruh paham dan tindakan radikal, terorisme.
“Apresiasi ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi desa lainnya. Untuk semangat mengharmonisasikan kerukunan dan toleransi sesuai dengan ideologi bangsa kita, yakni Pancasila,” ujarnya.
Dalam pencanangan Forum Pemuka Masyarakat Cinta Desa (FORPEACE) di Desa Banuroja, Kepala BNPT beserta Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menandatangani prasasti peluncuran Forum Pemuka Masyarakat Cinta Desa (FORPEACE).
Sebelum menutup acara, masyarakat Desa Banuroja memberikan persembahan Tari Cendrawasih dari Bali sebagai simbol merawat kebudayaan nasional dan kecintaan budaya Indonesia. (isno/rls/gopos)