GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Ratusan personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Gorontalo melakukan aksi protes di kantor Walikota Gorontalo, Selasa (1/10/2024).
Mereka melakukan aksi protes kepada pemerintah setempat karena merasa dianaktirikan terkait alokasi formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Pasalnya, dalam penentuan formasi CPNS tidak ada sama sekali untuk perekrutan Satpol PP.
Salah satu tenaga honorer Satpol PP Kota Gorontalo Nurdiansyah Mantali menyampaikan, kedatangan mereka ke kantor Walikota Gorontalo ini bertujuan untuk melakukan konsultasi terkait alokasi formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Pasalnya, Pemerintah Kota Gorontalo hanya mengalokasikan dua formasi umum PPPK untuk Satpol PP, yakni Administrasi Perkantoran dan Operator Layanan Operasional.
“Itu pun hanya umum, sedangkan untuk formasi khusus Satpol saja itu tidak ada. Yang mana sesuai dengan amanat PermenPAN Nomor 11 tahun 2024, dimana Satpol itu ada ketersediaan jabatan tersendiri,” kata Nurdiansyah.
Dikatakan Nurdiansyah, selama perekrutan PPPK maupun perekrutan CPNS di Kota Gorontalo, Satpol PP tidak mendapatkan kuota sama sekali. Padahal, pemerintah Kota Gorontalo sudah berkali-kali berjanji akan menyiapkan kuota khusus untuk Satpol PP sejak pengalihan honorer daerah kategori I dan II.
Di kantor Satpol PP Kota Gorontalo sendiri terdapat 268 tenaga honorer yang selama ini sudah menunggu kesempatan tersebut.
“Kami mengganggap kami itu dianaktirikan sedangkan yang berhadapan langsung dengan masyarakat itu adalah kita. Beban kerjanya itu yang tidak dianggap, sedangkan di lapangan itu kami dimaki-maki,” katanya.
Aksi protes Satpol PP ini dihadapi langsung oleh Penjabat Walikota Gorontalo Ismail Madjid. Kesimpulannya, pemerintah akan mengupayakan kuota untuk Satpol PP dengan melihat kerersediaan anggaran daerah.(Rama/Gopos)