GOPOS.ID, GORONTALO – Kedatangan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, di Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dimanfaatkan untuk mempromosikan salah satu program menteri pertanian yaitu Pertanian masuk sekolah dan perguruan tinggi.
Hal ini diungkapkan Mentan saat memberikan kuliah umum di Gedung Auditorium UNG, Rabu (5/2/2020) dengan tema “Kebijakan Pembangunan Pertanian di Indonesia”. Dimana program tersebut telah dirancang dan akan segera berlaku di Indonesia.
“Ada program kita, pertanian masuk sekolah dan Pertanian masuk perguruan tinggi,” ungkap Syahrul saat memberikan kuliah.
Selanjutnya dirinya mengusulkan kepada seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia untuk mewajibkan seluruh mahasiswa yang nantinya akan menjadi lulusan di bidang pertanian. Supaya diharuskan bersentuhan langsung dengan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani).
“Saya usul anak-anak yang akan lulus Pertanian, harus bersentuhan dengan program pemerintan dengan kostratani. Khususnya yang ada di daerah ini. Nikmati hasil pertanian, sudah tidak sesulit lalu. Perjuangan untuk bertani tidak lagi kotor dan becek. Karena sudah main dengan 4.0 dengan menggunakan kecanggihan teknologi,” tegasnya.
Dirinya mengakui menjelang 100 hari masa kerjanya sebagai menteri. Ia telah mempersiapkan modal dan juga teknologi yang maju dibidang pertanian, untuk menunjang sektor pertanian yang bisa maju berkali-kali lipat.
“Modal dan teknologi sudah. Manfaatkan star up yang ada, misalnya dijual dengan online. Karena harga pertanian Indonesia. Jika dijual di luar negeri, itu harganya sangat mahal. Maka kedepan kalian akan bisa mandiri, tidak perlu bergantung lagi pada orang tua,” tambahnya.
Dirinya menekankan bahwa pertanian sangat penting di Indonesia. Apalagi khususnya di Gorontalo sangat strategis. Kedepan pertanian akan menjawab kebutuhan rakyat Indonesia. Dirinya berharap agar pertanian bisa merubah kehidupan rakyat.
“Bertanilah, walaupun hanya sedikit-sedikit. Apalagi mahasiswa pertanian, jangan coba menjadi insinyur pertanian. Jika tidak tau merasakan nikmatnya pertanian. Kalian harus punya lahan 1 sampai 5 hektar, dan cobalah untuk bertani. Bahkan ekspor pertanian menembus Rp 163 triliun selama 100 hari menjadi menteri. Artinya sehari ada 1 triliun untuk pertanian di Indonesia,” tutupnya.
Menanggapi hal itu, Rektor UNG, Eduart Wolok mengungkapkan bahwa materi dalam Perkulihan ini, menjadi selaras dengan visi besar UNG. Yaitu Unggul dan Berdaya Saing dengan berbasis di kawasan teluk tomini.
Dirinya berharap agar kehadiran Mentan di UNG, dapat menunjang semangat para mahasiswa untuk tidak takut kembali ke desa dan memajukan pertanian di masing-masing desanya.
‘Kami berharap kedatangan pak menteri bisa meyakinkan para generasi muda, bahwa mereka tidak perlu takut untuk balik ke desa membangun pertanian bangsa. Karena disitulah letak kemajuan bangsa, jika kita bisa mengelolanya dengan baik. Dan insha allah, pak menteri akan memberikan hal tersebut,” tandasnya. (Aldy/gopos)