GOPOS.ID, POHUWATO – Kabupaten Pohuwato kembali ketambahan satu destinasi wisata baru yang tak kalah memukau, yakni wisata paralayang.
Destinasi wisata ini terletak di Desa Lomuli, Kecamatan Lemito, Kabupaten Pohuwato. Wisata ini merupakan wisata paralayang pertama di daerah dengan sebutan Bumi Panua itu.
Kehadiran wisata paralayang merupakan gagasan atau inovasi dari Desa Lomuli. Kepala Desa Lomuli, Abdul Kadir Yunus mengatakan, wisata paralayang dianggarkan melalui dana desa. Ia mengaku terinspirasi menggagas wisata paralayang di Desa Lomuli berkat studi banding yang ia lakukan di wilayah Jawa.
“Saya liat di Jawa gunung di sini juga gunung. Nah saya terinspirasi kenapa di Jawa bisa di sini bisa (membuat paralayang),” ungkap Abdul Kadir kepada gopos.id, Rabu (18/11/2020).
Wisata paralayang ini berada tepat di Bukit Lelato dengan ketinggian 460 meter di atas permukaan laut (MDPL). Dari atas bukit tersebut, panorama pemandangan Kecamatan Lemito, Popayato bahkan Pulau Una-una bisa dinikmati wisatawan.
“Untuk mencapai Bukit Lelato memakan waktu 1,5 jam berjalan kaki,” imbuhnya.
Ia berharap, wisata paralayang dapat berkembang dan mendapat dukungan dari pemerintah daerah dalam bentuk anggaran. “Akses paling menantang adalah akses jalan. 2021 saya sudah bicarakan agar mengubahnya bukan lagi jalan tapi kereta gantung agar destinasi wisatanya lebih meningkat,” katanya.
Di akhir wawancara, Abdul Kadir mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Desa Lomuli serta perangkat desa yang telah mendukung gagasan wisata paralayang di desa itu.
“Semoga ke depan hadirnya pariwisata ini mampu meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Lomuli,” kata Abdul Kadir berharap. (muhajir/gopos)